Putri Habibie Dapat Nilai Matematika 5 Dikaitkan sang Eyang yang Bisa Buat Pesawat: Aku Nggak Pintar
JAKARTA, iNews.id - Cucu Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie atau lebih dikenal BJ Habibie, Putri Habibie mengakui tak sehebat sang eyang. Apa alasannya?
Diketahui, BJ Habibie adalah Wakil Presiden Republik Indonesia ketujuh, menggantikan Try Sutrisno. Nama BJ Habibie semakin dikenal setelah menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatan presiden pada 1998.

Foto: Instagram
BJ Habibie juga dikenal sebagai ilmuwan kelas dunia dan bapak teknologi Indonesia. Pasalnya, BJ Habibie memiliki dedikasi tinggi dalam dunia teknologi penerbangan, dibuktikan dengan membuat pesawat terbang yang diberi nama 'N250 Gatot Kaca'.
Kehebatan BJ Habibie diakui masyarakat dan negara. Kendati demikian, sang cucu, Putri Habibie sempat merasa terbebani dengan kehebatan eyangnya tersebut.
Melansir dari kanal YouTube Call Me Mel yang berjudul "Mengenal Putri Habibie, Cucu BJ Habibie yang Jago Masak Part 02 - Call Me Mel 17/08", Putri Habibie menceritakan masa kecilnya saat BJ Habibie menjabat sebagai Presiden Indonesia.

Hal tersebut bermula saat pemandu acara Call Me Mel, Melaney Ricardo menyoroti nama belakang Putri Habibie karena menggunakan nama sang eyang.
"Pernah beban nggak si Put dengan nama belakang besar, Habibie sebetulnya?" ucap Melaney Ricardo.
Putri Habibi mengaku terbebani. Namun, hal tersebut dirasakannya saat dia duduk di bangku sekolah dasar.
"Waktu kecil, eyang jadi presiden aku SD, memang berat sih," ujar Putri Habibie.

Foto: YouTube Call Me Mel
Pasalnya saat mendapatkan nilai matematika jelek, Putri Habibie acap kali dikaitkan dengan kehebatan BJ Habibie.
"Karena pasti dikaitkannya dengan, ‘Ini kok cucunya Presiden Habibie, buat pesawat segala macam tapi matematikanya dapat 5’," tutur Putri Habibie.
Putri Habibie pun mengakui bahwa dirinya bukanlah orang yang pintar seperti sang eyang.
"Namanya anak kecil, jadi masih kayak, "Oh berarti aku nggak pintar,’” kata cucu BJ Habibie itu.

Foto: Instagram
Meski begitu, Putri Habibie tersadar bahwa pintar tak harus mendapatkan nilai matematika yang bagus.
"Tapi seiring berjalannya waktu, tambah dewasa segala macam baru tahu, ternyata pintar itu banyak macamnya," ucap Putri Habibie.
"Betul," kata Melaney Ricardo.
Putri Habibie juga mengutarakan pernyataan dari sang eyang yang mengatakan, menjadi manusia yang berguna bagi orang lain tak harus pintar matematika.
"Kata eyang juga, nggak harus pintar matematika untuk bisa jadi orang yang berguna bagi manusia lain," ucap Putri Habibie.
Editor: Tuty Ocktaviany