Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kaesang Pangarep dan Erina Gudono Gelar Tedhak Siten Anak Pertama, Ini Potretnya
Advertisement . Scroll to see content

Rayakan HUT Ke-78 RI, Erina Gudono Curi Perhatian Pakai Baju Adat Minahasa 

Kamis, 17 Agustus 2023 - 09:54:00 WIB
Rayakan HUT Ke-78 RI, Erina Gudono Curi Perhatian Pakai Baju Adat Minahasa 
Erina Gudono mencuri perhatian memakai busana adat Suku Minahasa. (foto: Instagram)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 disambut suka cita oleh seluruh masyarakat dari berbagai kalangan. Tak terkecuali pasangan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono yang kompak mengenakan pakaian adat khas Minahasa.

Erina Gudono bersama suami tercinta memakai baju yang biasa dipakai dalam melakukan Kawasaran. Apakah itu Kawasaran?

"Kawasaran adalah tradisi leluhur Suku Minahasa Sulawesi Utara dan merupakan tarian Ksatria Minahasa yang disebut "Waraney"," tulis Erina Gudono, dikutip dari instagram, Kamis (17/8/2023).

Menantu Presiden Joko Widodo itu kemudian menjelaskan, bahwa Kawasaran ini dahulu digunakan sebagai bentuk ritual Minahasa. Kawak sendiri berarti melindungi, sementara asaran artinya 'sama atau berlaku  seperti'. 

Sederhananya, Kawasaran bermakna kawasaran jadi sama layaknya leluhur masa lalu yang menjadi pelindung tanah, pelindung negeri, serta pelindung kehidupan.

Baju sepasang kawasan yang membalut Erina Gudono dan Kaesang ini memiliki bagian dasar dari kayu alam yang diikat dengan kain tenun pampele. Kemudian, dipadukan lagi bersama kain tenun kaiwu patola.

"Tata busana dan aksesoris dibuat mengacu pada sustainable fashion dan tidak menggunakan materi hewan asli," kata Erina Gudono.

Tiga Simbol Kawasaran

Pakaian Kawasaran memiliki tiga simbol penting. Masing-masing memiliki makna mendalam yang diwujudkan dalam aksesoris tertentu.

Pertama, ada gegenang (ingatan) yang disimbolisasikan dengan porong bagian kepala yang dihiasi bulu ayam jago serta kepala burung uak.

"Dimaknai sebagai melakukan kebaikan," jelas Erina Gudono.

Selanjutnya ada Pemenden (perasaan), disimbolkan dengan 'karai' yang berwujud kulit kayu serta kalung yang terbuat dari kelana atau manik-manik, taring babi rusa, maupun perunggu.

"Maknanya manusia harus selalu menimbang dengan perasaan tetapi jangan berlebihan," lanjut istri Kaesang Pangarep.

Terakhir, ada juga Keketez atau kekuatan, yang disimbolkan lewat ikatan-ikatan pada tangan, kaki, hingga pinggang. Tak sembarangan, ikatan ini sudah lebih dulu didoakan kepada Sang Khalik, sehingga diyakini mampu memberi kekuatan.

Adapun Erina sendiri memakai baju kawasaran ini tak lain sebagai bentuk penghormatan kepada para Waraney atau Ksatria. Mereka rela melawan penjajah demi membela Tanah Air.

Rasa Terimakasih Pegiat Budaya Minahasa

Pakaian Kawasaran Erina Gudono dan Kaesang Pangarep ini berasal dari Rinto Taroreh, pegiat budaya Minahasa. Melihat sosok Erina dan Kaesang yang begitu bangga memperkenalkan kebudayaan daerah tersebut, Rinto pun mengucap terimakasih sekaligus memberikan apresiasi.

"Bersama para tetua  dan seniman tradisi kawasan minahasa, mengapresiasi setinggi-tingginya kepada Kaesang dan Erina sebagai generasi milenial yang berakar kuat dna sangat menghargai tradisi budaya, terima kasih untuk penghargaan dan apresiasi terhadap warisan  kebudayaan dan seni tradisi Minahasa Sulawesi Utara," kata Rinto.

Editor: Elvira Anna

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut