Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pramono bakal Bangun Ekosistem Seni-Budaya di Taman Ismail Marzuki, Gandeng IKJ
Advertisement . Scroll to see content

Reza Rahadian Bangkitkan Romansa Chairil Anwar lewat Teater

Sabtu, 11 November 2017 - 19:33:00 WIB
Reza Rahadian Bangkitkan Romansa Chairil Anwar lewat Teater
Reza Rahardian dan Chelsea Islan dalam Perempuan Perempuan Chairil (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Siapa yang tak kenal aktor tampan Reza Rahardian. Setelah sukses memerankan peran Habibie dalam film 'Habibie dan Ainun'. Kini, pria bernama lengkap Reza Rahadian Matulessy ini bermain teater memerankan tokoh Chairil Anwar dalam karya 'Perempuan Perempuan Chairil'.

Bersama sederet artis lainnya, Reza mencoba membangkitkan tokoh sastra Indonesia lewat dunia pertunjukan seni teater. Lantas, seperti apa aksi Reza Rahardian dalam karya tersebut?

Setelah sukses menggelar pentas 'Bunga Penutup Abad' yang diadaptasi dari sosok Minke di novel Pramoedya Ananta Toer, kini sosok penyair legendaris Indonesia, Chairil Anwar dibangkitkan kembali melalui aktor yang juga memerankan Minke, Reza Rahadian.

Lewat sajak-sajak Chairil pada perempuan dan kehidupan yang berceceran semasa hidupnya, ruh-nya kembali dibangkitkan lewat pementasan 'Perempuan Perempuan Chairil', yang di gelar di Teater Jakarta, TIM.

Ada empat cinta yang ditunjukkan di pentas kali ini, yakni Ida Nasution yang diperankan Marsha Timothy,  Sri Ajati oleh Chelsea Islan, Sumirat atau Mirat oleh Tara Basro, dan pelabuhan akhirnya, Hapsah Wiriaredja yang dihidupkan oleh Sita Nursanti.

"Empat perempuan dan empat cinta dari Chairil Anwar. Jika Ida Nasution sebagai bentuk cinta idealis Chairil, Sri adalah bentuk cinta platonisnya, sedangkan Mirat adalah cinta yang menggebu-gebu, membara. Dan Hapsah, itulah dia cinta yang realistis bagi Chairil," kata Agus Noor selaku sutradara Perempuan Perempuan Chairil ketika ditemui di TIM, Sabtu, (11/11/2017).

Memang dalam kehidupan penyair muda tersebut, banyak perempuan yang datang dan singgah. Namun, keempat itulah dikatakan spesial karena nama-nama itu kerap diselipkan dalam sajak-sajak masyhur Chairil Anwar.

Seperti sosok Ida Nasution, seorang intelektual yang berstatus sebagai mahasiswa, penulis, pemikir, dan mampu mengimbangi intelektualisme seorang Chairil Anwar. Sedangkan sosok Sri Ajati yang juga seorang mahasiswa, bergerak di kancah teater, gadis ningrat, dan memiliki pesona kecantikan yang dapat membuatnya menjadi seorang model lukisan Basuki Abdullah.

Sementara perempuan ketiga ada Sumirat atau Mirat yang dalam pentas ini selalu membawa kontak fisik ke babak dramanya. Seperti sentuhan, pelukan, berdansa, berpegangan, dan kecupan. Inilah yang disebut cinta membara Chairil. "Mirat adalah salah satu perempuan yang membuat Chairil sangat produktif menulis puisi," ungkap Agus Noor lagi.

Terakhir, ada sosok Hapsah yang sangat berbeda dengan tiga perempuan sebelumnya. Chairil yang di mata banyak perempuan adalah penyair dan pemikir, disadarkan oleh istrinya kalau ia hanya lelaki biasa. "Hapsah, itulah cinta realistisnya Chairil. Tempat Chairil pulang seperti sebuah rumah."

Pementasan dibuka oleh solilokui Reza Rahadian sebagai Chairil Anwar tentang Perempuan. Kemudian perdebatan Reza dan Marsha Timothy terkait dunia kesusastraan dan negara. Selanjutnya, bujuk rayu dan percakapan soal teater dengan Chelsea Islan. Kemudian, adegan drama percintaan yang sangat intens dengan Tara Basro. Lantas, dilanjut dengan adegan suami-istri bersama Sita Nursanti.

Dan terakhir, ditutup lagi dengan solilokui Reza Rahadian yang terserang batuk-batuk, penyakit yang kelak membuat penyair kelahiran 1922 itu mati muda. Tentang cinta dan kehidupan. Di pementasan kali ini, puluhan puisi berceceran dan dimasukkan ke dalam dialog para pemain.

"Chairil Anwar melalui karya-karyanya merupakan cermin sejarah untuk memaknai kemerdekaan manusia dan kemerdekaan sebuah bangsa. Esensi itulah yang mendorong saya mementaskan perjalanan hidup Chairil Anwar," kata Happy Salma selaku produser Teater Perempuan Perempuan Chairil.

Selain Happy Salma dan Agus Noor yang telah memasak pementasan ini di balik layar, ada juga sosok Hasan Aspahani dan Ahda Imran yang menggodok naskah drama Perempuan Perempuan Chairil.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut