Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kapolri Sebut Tausiah Ustaz Abdul Somad Jadi Penyemangat Moral dan Spiritual Anggota 
Advertisement . Scroll to see content

Sajid atau Masjid, Mana yang Lebih Penting?

Selasa, 06 Oktober 2020 - 09:44:00 WIB
Sajid atau Masjid, Mana yang Lebih Penting?
Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Prof. DR. KH. Nasaruddin Umar bintang tamu di acara Kiswah. (Foto: iNews.id)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Memiliki masjid yang megah tentu menjadi kekaguman sendiri bagi para jemaahnya. Terlebih ketika sebuah masjid dapat menjadi tempat yang nyaman untuk beribadah.

Meski dibangun dengan berbagai fasilitas yang mewah maupun memadai, jangan lupakan hal berikut ini. Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Prof. DR. KH. Nasaruddin Umar menegaskan, jangan sampai menghilangkan rasa 'masjid' dalam sebuah masjid itu sendiri.

"Kalau kami di Istiqlal tetap kami bagi dua, masjid itu harus ada unsur sakralnya. Tidak boleh dengan berbagai macam kegiatannya justru menghilangkan rasa 'masjid'-nya dari masjid itu. Jangan jadi masjid itu rasa hotel, rasa pasar, rasa 'masjid'-nya masjid itu mesti ada," kata Kyai Nasaruddin seperti dikutip dari Kiswah, iNews, Senin (5/10/2020).

Kyai Nasaruddin mengingatkan bahwa terdapat sebuah ruang utama dalam sebuah masjid. Itu adalah ruang yang dipergunakan para jemaah untuk melaksanakan tahiyat masjid.

"Jadi ruang utama di masjid itu, itulah tahiyat masjid. Pokoknya harus sakral tempat itu. Kewibawaan dan kesakralan masjid itu harus ada," ujar Kyai Nasaruddin.

Namun, tak menutup kemungkinan untuk dibangun ruang-ruang kantor, halaman, dan wilayah sosial lainnya di bagian luar masjid. Hal yang terpenting adalah agar sebuah masjid tak kehilangan rasa 'masjid'-nya itu sendiri.

“Tetapi di halaman-halaman, kantornya, itu wilayah sosialnya juga harus ada, itu saling mendukung semuanya. Tapi begitu kita masuk di ruang utama masjid itu, tetap rasa 'masjid'. Kita ke luar masjid, itu ada rasa pasarnya, ada rasa kantornya, ada rasa hiburannya, macam-macam," katanya.

Kyai Nasaruddin menjelaskan bahwa sejatinya tujuan utama sebuah masjid didirikan untuk menciptakan sajid. Ada pun sajid merupakan orang-orang yang sujud menyembah Allah SWT.

"Apa yang dimaksud masjid, tujuan utama masjid itu kan untuk menciptakan sajid yang baik. Jadi seringkali kita lupakan, masjidnya ditekankan," kata Kyai Nasaruddin.

"Padahal sebetulnya, masjid Rasulullah itu fasilitas untuk melahirkan sajid yang baik. Apa itu sajid? Orang sujudnya, orang-orang sujud menyembah Allah SWT, menjadi khalifah yang sukses," ujarnya.

Lebih lanjut, Kyai Nasaruddin menegaskan agar masyarakat tak salah paham dalam membangun sebuah masjid. Jangan sampai, lanjutnya, sebuah masjid dibangun mewah, tetapi melupakan sajidnya.

"Maka itu, perlu clear di sini bahwa jangan sampai nanti penekanannya pada masjidnya dibangun mewah, tapi sajidnya enggak ada yang masuk," kata Kyai Nasaruddin.

Dia menambahkan, masjid dan sajid harus berbanding lurus. Di mana ketika akan membangun orang-orang yang mau bersujud, maka harus ada fasilitas untuk mewadahi orang-orang tersebut.

"Jadi harus berbanding lurus, orang sujudnya harus dibangun, fasilitas untuk membangun orang sujud itu ada masjidnya. Jadi sajid masjid," ujar Kyai Nasaruddin.

"Kalau kita disuruh memilih lebih penting mana membangun sajid atau masjid, lebih penting sajid," katanya. (CM)

Editor: Tuty Ocktaviany

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut