Sarwendah Kena Mental hingga Konsul ke Psikolog, gegara Ruben Onsu?
JAKARTA, iNews.id - Artis Sarwendah mengaku kena mental hingga berkonsultasi dengan psikolog. Masalah ini muncul di tengah keributan dia dengan Ruben Onsu.
Berbicara secara terbuka ke publik, Sarwendah membeberkan alasan dirinya kena mental. Apakah ada kaitannya dengan Ruben Onsu?
"Aku ke psikolog, iya. Aku cuma mau nanya, 'Kak, kalau Kakak seorang perempuan, tiba-tiba ada yang datang ke rumah, kaget nggak? Takut nggak?'. Gitu aja," kata Sarwendah di kawasan Tangerang, Banten, belum lama ini.
Pernyataan itu terkait dengan hadirnya debt collector ke rumah Sarwendah beberapa hari lalu. Insiden itu ternyata memengaruhi kesehatan mentalnya, dan supaya tidak berdampak panjang di masa depan, mantan istri Ruben Onsu itu memutuskan untuk berkonsultasi dengan psikolog.
Lebih lanjut, Sarwendah berharap kejadian masuknya debt collector ke rumahnya tidak pernah terulang kembali. Terlebih, dia tinggal bersama anak-anak.
"Apalagi aku kan perempuan, aku punya anak-anak di rumah aku, gitu, lho, ya," katanya.
Dalam wawancara terpisah, kuasa hukum Ruben Onsu, Minola Sebayang, menegaskan bahwa kliennya masih memberikan nafkah bulanan senilai ratusan juta rupiah kepada Sarwendah, bahkan setelah mereka resmi bercerai.
Minola juga membantah isu yang menyebut Ruben Onsu sedang mengalami kesulitan ekonomi dan lalai terhadap kewajibannya.
"Kalau memang tujuannya ingin memojokkan klien kami bahwa dia dalam keadaan tidak mampu ekonomi, ini sangatlah tidak bijak," ujar Minola Sebayang.
Minola juga sempat menunjukkan bukti percakapan dan transfer bulanan dari Ruben kepada Sarwendah. Pada September 2025, Ruben disebut mentransfer total Rp242.629.000.
"Sejak klien kami bercerai dengan S, yang seharusnya kewajiban klien kami sebagai mantan suami terhadap anak-anaknya itu adalah uang pemeliharaan dan pendidikan," jelas Minola.
"Tapi kita boleh lihat, dari mulai perceraian, Ruben tiap bulan itu memberikan biaya kepada S senilai Rp242.629.000," bebernya.
Minola lalu merincikan beberapa penggunaan dana tersebut yang dinilai fantastis, seperti biaya bensin dan tol sebesar Rp68 juta, sarang burung Rp9,3 juta, hingga iuran kebersihan dan uang plastik sampah senilai Rp5,2 juta setiap bulan.
"Listrik dibagi dua, jadi sudah bercerai, yang tinggal di rumah itu adalah S, yang menikmati listrik itu adalah S, tetap harus bagi dua biaya listriknya, Rp12,9 juta," kata Minola.
Editor: Muhammad Sukardi