Sedih, Ini Pesan Terakhir Gitaris Seventeen Herman Sebelum Meninggal

JAKARTA, iNews.id – Tidak hanya Muhammad Awal Purbani atau Bani yang memberikan isyarat terakhir bahwa dirinya akan pergi untuk selama-lamanya. Gitaris Seventeen, Herman Sikumbang juga melakukan hal yang sama.

Keduanya menjadi korban tsunami yang menerjang kawasan Selat Sunda pada Sabtu 22 Desember 2018. Kabar duka tersebut disampaikan vokalis Seventeen, Riefian Fajarsyah atau Ifan di Instagram pribadinya, setelah mengabarkan bahwa Bani Seventeen meninggal dunia dan dua personel lainnya masih hilang.

Olla Ramlan Pacaran dengan Brondong Seusia Anaknya, Netizen: Child Grooming

Kepergian Bani dan Herman sontak membuat banyak kalangan kehilangan. Tidak hanya bagi keluarga besar Seventeen, tetapi juga penggemarnya yang setia dan mendukung karya-karya idolanya.

Unggahan video Herman di akun media sosial Instagram miliknya, ternyata yang terakhir kalinya sebelum meninggal. Sebelum terjadinya musibah itu, Herman sempat mengunggah video beserta caption yang membuat netizen larut dalam kesedihan.

“Menemukanmu.. Bernyanyilah, sebelum bernyanyi itu dilarang.. Dilarang melarang..,” tulis @hermanseventeen, Sabtu 22 Desember 2018.

“Selamat jln ko @hermanseventeen Husnul khatimah insyallah amin terima kasih atas musik dan inspirasi untuk musik Indonesia khususnya Maluku Utara, karya ko eman kami selalu kenang,” tulis @ternateguitarist.

“Innalillahi wainnailaihi roji'un..semoga husnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan, Aamiin,” tulis @ina_gumilar.

”Selamat jalan mas semoga di tempatkan di sisi Allah SWT yang paling indah,” tulis @ryanadhy_.

"Innalilahi wa innailaihi rojiun, selamat jalan bro,” tulis @amisastraabd.

“Takdir sudah ditentukan dan ajal sudah ada yg mengatur kapan ajal dijemput semoga tenanng di alam sana dan di tempatkan di sisihnya amin,” tulis @damarkiki10.

Seperti diketahui sebelum terjadinya bencana, band Seventeen tengah manggung untuk off-air Gathering PLN Tanjung Lesung, Banten, 22 Desember. Namun sayang, gelombang pasang tersebut menerjang Pantai Anyer dan sekitarnya di waktu yang sama.

Editor: Tuty Ocktaviany