Sejarah Nama Ci Mehong, Ternyata Panggilan Pembawa Berkah Pemberian Netizen 

JAKARTA, iNews.id - Ci Mehong memiliki nama asli Tjioe Novia Handayani. Namanya saat ini jadi sorotan karena gayanya saat berjualan yang berbeda dari yang lainnya.

Ci Mehong biasa menjual barang-barangnya dengan harga yang dibilang mahal. Bahkan, Ci Mehong bisa menjual barang-barang yang dianggap murah menjadi mahal di tangannya. Salah satunya, kerupuk peyek yang dibanderol harga Rp120.000 per toplesnya. Selanjutnya ada buah alpukat yang dia jual dengan harga Rp35.000 per kilogramnya.

Namun, tahukah nama Ci Mehong itu berasal dari mana? Dan bagaimanakah sejarahnya? 

Wanita berusia 52 tahun itu menceritaka  nama Ci Mehong diberikan oleh netizen saat videonya menjual tanah kuburan viral di internet. Ci adalah panggilan yang biasa disematkan untuk wanita keturunan Tionghoa, sedangkan Mehong adalah kata bahasa gaul dari 'mahal'.

"Itu nama yang dikasih sama netizen. Artinya kan mahal," kata Ci Mehong saat ditemui usai interview di Morning Update iNews, Selasa (15/8/2023).

Saat para netizen menyematkan nama Ci Mehong untuk panggilan dirinya, awalnya dia syok dan aneh. Terlebih, dia mendapat protes dari anaknya karena netizen kini menanggilnya dengan sebutan Ci Mehong.

"Awal-awal syok juga ya dipanggil Ci Mehong. Sempet gimana gitu, anak saya juga (protes)," ungkap Ci Mehong.

Seiring berjalannya waktu, Ci Mehong merasa seperti ada keberkahan dibalik sebutan yang diberikan oleh netizen. Dia melihat pengikutnya di Instagram terus bertambah dan penjualan produk-produknya naik.

"Tapi kenapa ya followers kita nambah banyak, penjualan kita semakin laku, ya udah akhirnya saya ngaku sendiri nama saya Ci Mehong," kata Ci Mehong.

Kini Ci Mehong sudah menerima dipanggil dengan sebutan tersebut. Karena, nama itu membawa banyak keberkahan usaha produk-produk yang dia jual melalui sosial media.

"Ya udah dua bulan ini udah biasa (dipanggil Ci Mehong), saya dulu kalau mau memperkenalkan diri Ci Mehong agak berat juga. Tapi sekarang orang tanya, siapa? Ya Ci Mehong," katanya. 

Editor: Elvira Anna