Soal Penusukan Syekh Ali Jaber, Rizal Armada: Semoga Allah Selalu Lindungi Guru Kami

JAKARTA, iNews.id - Kabar mengejutkan datang dari Syekh Ali Jaber. Sang ulama sekaligus pendakwah Tanah Air itu mengalami serangan penusukan yang dilakukan oleh Alpin Adrian di Bandar Lampung pada Minggu (13/9/2020).

Banyak orang yang terkejut dengan kabar tersebut. Salah satunya, vokalis band Armada, Tsandi Rizal Adi Pradana atau dikenal dengan Rizal Armada.

Baca Juga

Miss Finlandia 2025 Dicopot, PM Orpo Ikut Angkat Bicara

Melalui media sosial Instagramnya, Rizal menuliskan kalimat dukacita atas peristiwa yang menimpa Syekh Ali Jaber.

“Innalillahi Waa Innailaihi Raji’un. Syafakallah @syekh.alijaber,” tulis Rizal Armada seperti dikutip dari Instgramnya, Senin (14/9/2020).

Tak hanya mendoakan untuk kesembuhan Syekh Ali Jaber, penyanyi 34 tahun itu juga berdoa meminta perlindungan untuk para ulama dari marabahaya.

“Semoga Allah selalu jaga dan lindungi ulama-ulama kita dari segala macam marabahaya. Lindungi Ulama-ulama kami Ya Rabb, Lindungi Guru-guru kami,” tulisnya.

Doa tersebut juga turut diaminkan vokalis Seventeen, Riefian Fajarsyah. “Amiin ya Allah,” tulis Ifan Seventeen di kolom komentar.

Seperti diketahui, Syekh Ali Jaber menjadi korban penusukan oleh Alpin Adrian saat mengisi pengajian, Minggu (13/9/2020). Peristiwa yang dialami oleh Syekh Ali Jaber tersebut terjadi di Masjid Afaludin Tamin Sukajawa, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung.

Serangan penusukan tersebut membuat Syekh Ali Jaber mengalami luka tusukan di bagian bahu kanan. Polisi telah menetapkan Alpin Adrian sebagai tersangka dengan kasus penganiayaan berat.

"Sudah ditetapkan sebagai tersangka. Tadi malam sudah kami periksa," kata Kasat Reskrim Polres Kota Bandar Lampung Kompol Rezky Maulana saat dihubungi, Senin (14/9/2020).

Rezky menyebut pelaku dijerat dengan pasal penganiayaan berat yang mengakibatkan seseorang luka. Penetapan tersangka langsung dilakukan setelah pemeriksaan.

"Untuk sementara dijerat Pasal 351 KUHP, penganiayaan berat yang mengakibatkan luka," ucapnya.

Editor: Tuty Ocktaviany