Tak Sekadar Jenama Fashion, Makaila Haifa Bantu Para Perempuan di Pengungsian
JAKARTA, iNews.id - Sebagian orang mungkin melihat Makaila Haifa sebaga jenama atau brand fashion yang sama dengan jenama-jenama pada umumnya. Namun siapa sangka jika ada kegiatan sosial yang dilakukan oleh Jenama satu ini?
Ya, melalui Mishka Project pemilik jenama, Ling Hidah, mengumpulkan beberapa teman-teman pengungsi dari luar Indonesia untuk mengembangkan berbagai kemampuan mereka. Salah satunya berfokus pada bidang fashion seperti modeling, fotografi juga fashion styling.
Tak sekadar jenama fesyen belaka, Ling Hida memberikan kesempatan para pengungsi untuk berkarya dan menuangkan berbagai ide. Mereka bisa menuangkan berbagai kreativitas terkait women empowerment melalui desain lukisan pada baju maupun tas.
“Pengungsi lukis ini semua bertema lho dan tidak jauh-jauh dari women empowerment dan kekuatan para perempuan. Di mana karya yang dihasilkan kebanyakkan adalah gambaran dari perempuan yang ingin bebas, ingin lepas, ingin berkarya dan ingin mandiri,” kata Ling Hidah saat dijumpai di Studio 2 iNews Tower, Jakarta Pusat, Senin (16/10/2023).
Sejauh ini Mishka Project telah memberikan penyuluhan pada total 26 orang yang terbagi ke dalam dua batch. Di mana kelompok pertama berjumlah tujuh orang, dan kelompok kedua ada 19 orang. Bahkan empat orang dari salah satu kelompok ini kini meniti karier di Amerika Serikat dan Kanada.
Selama berada di Indonesia, Hidah juga berharap agar para pengungsi ini mampu memahami Bahasa Indonesia, di mana hal ini dapat membantu para pengungsi untuk membuka bisnisnya sendiri atau bekerja di sektor informal yang ada.
Ling Hidah berharap dengan adanya Jenama Makaila Haifa masyarakat bisa sadar apabila hal ini bukan sebatas fashion, tapi ada kegiatan sosial yang menceritakan sosok para perempuan kuat.
“Saya sebagai pemilik Makaila Haifa juga merasa didukung oleh kehadiran teman-teman pengungsi. Mereka itu perlu ditolong, minimal punya teman agar tidak merasa sendirian,” kata Hidah.
Editor: Elvira Anna