Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Tinjau Tapanuli Utara, Partai Perindo Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir dan Longsor
Advertisement . Scroll to see content

Ternyata, Ini Rahasia Choky Sitohang Sukses Jadi Presenter Terkenal

Selasa, 09 April 2019 - 05:58:00 WIB
Ternyata, Ini Rahasia Choky Sitohang Sukses Jadi Presenter Terkenal
Choky Sitohang yang sukses menjadi presenter tengah mencalonkan diri sebagai Caleg DPR RI. (Foto: Instagram)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Sukses sebagai presenter terkenal tidak didapatkan dengan mudah oleh Choky Sitohang. Ternyata, dia pernah mengalami grogi saat membawakan acara di depan audience.

"Waktu tahun 1999, saat pertama kali tampil di publik sebagai penyiar radio swasta di Bandung, saya merasa sangat gugup dan grogi. Muncul di pikiran saya timbul rasa takut salah, takut dicuekin, dan takut dicela," kata Choky saat dihubungi iNews.id, Selasa (9/4/2019).

Lantas, Choky tak langsung putus asa dan terus mengasah kemampuan speaking-nya. Uniknya, dia melakukan hal tersebut di depan cermin. 

"Karena faktor tadi, saya termotivasi untuk terus berlatih. Itu saya lakukan di depan cermin supaya terbiasa," katanya.

Calon Legislatif (Caleg) DPR RI dari Partai Perindo, Dapil Kota Bandung dan Cimahi nomor urut satu tersebut memberikan bocoran agar tidak grogi dan gugup saat di atas panggung maupun layar kaca (televisi).

"Jadi begini, public speaking adalah bicara soal kemampuan soft skill yang harus dilakukan dengan cara berlatih. Caranya, kita harus mengetahui kemampuan kita seperti apa," kata Choky.

Selain itu, kata dia, ada faktor yang harus diperhatikan saat menghadapi audience seperti memasang wajah ramah, suara yang enak didengar, dan punya pemikiran (ide) yang luas.

"Di depan audience, usahakan pasang wajah yang ramah (smiling face). Orang akan senang melihat wajah yang ramah, artinya kita menunjukkan wajah yang simpatik kepada penonton,” ucapnya.

Menurut Choky, faktor suara seperti artikulasi, nada, intonasi, tone penekanan, dan volume juga jangan diabaikan.

"Terakhir adalah faktor verbal yang merupakan ide atau pemikiran yang luas. Jangan mengucapkan kalimat yang tidak ada isinya atau kosong. Bicara harus ada bobotnya dan ada nilainya, supaya audience juga mendapat informasi yang kita berikan," katanya.

Editor: Tuty Ocktaviany

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut