Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Firasat Anak sebelum Epy Kusnandar Meninggal Dunia, Bilang Pamit
Advertisement . Scroll to see content

Terungkap, Epy Kusnandar Meninggal akibat Pembuluh Darah di Otak Pecah

Rabu, 03 Desember 2025 - 22:14:00 WIB
Terungkap, Epy Kusnandar Meninggal akibat Pembuluh Darah di Otak Pecah
Polisi menangkap aktor senior Epy Kusnandar terkait kasus narkoba. Epy ditangkap bersama rekannya. (Foto: IG)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Aktor Epy Kusnandar telah meninggal dunia, Rabu (3/12/2025), pukul 14.24 WIB. Keluarga mengungkapkan Epy wafat akibat pembuluh darah di bagian otak pecah.

“Memang betul ada penyumbatan pembuluh darah di belakang otak. Katanya ukurannya cuma segini. Batang otak itu katanya ukurannya cuma segini. Yang tersumbatnya hanya satu tapi itu pusat kontrol kehidupan. Gerak, napas,” kata putra Epy Kusnandar, Damar Rizal Marzuki kepada wartawan, Rabu (3/12/2025).

Damar menceritakan kejadian bermula pada waktu subuh. Dia menerima kabar pada pukul 05.30 WIB dan langsung bergegas menuju rumah sakit di Cawang. Saat ditemukan oleh istrinya, Karina Ranau, Epy Kusnandar sudah dalam kondisi kritis.

“Kronologisnya begitu cepat kalau kata dokter. Karena, penyakitnya berhubungan dengan alat yang paling vital, otak manusia ya. Sama kayak jantung,” katanya.

Ketika tiba di rumah sakit, kondisi bintang sinetron ‘Preman Pensiun’ itu sudah sangat mengkhawatirkan. Bahkan, pihak medis sudah memberi tahu keluarga untuk menunggu keajaiban.

"Penyakit jantung, penyakit otak, itu bisa tiba-tiba. Bisa dalam hitungan detik, tidak sampai berhari-hari atau berbulan-bulan. Itu di situ udah mulai menunggu keajaiban gitu," cerita Damar. 

Sementara itu, adik Epy Kusnandar, Deniar Hendarsah mengatakan kondisi kritis yang dialami Epy sudah tahap semi-koma dan tensi tinggi yang tak kunjung turun, tindakan operasi pun tidak mungkin dilakukan.

Dia menyebutkan, pihak rumah sakit juga sudah memberikan upaya maksimal, termasuk alat bantu oksigen dan obat-obatan untuk menaikkan kesadaran. Namun, kondisi Epy Kusnandar justru semakin memburuk ketika tensinya mulai turun.

“Akhirnya dengan bertahan beberapa jam, beberapa menit, sampai di suatu saat di ruangan itu sudah dipenuhi sama keluarga, sama kerabat, terus menyemangati, ya akhirnya di pukul 14:24 dinyatakan detak jantung berhenti dan napas... nafas berpulang," ujar Deniar.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut