Terungkap! Ini Alasan Resbob Hina Suku Sunda, Biar Terlihat Keren
JAKARTA, iNews.id - Alasan Resbob alias Adimas Firdaus menghina suku Sunda terang-terangan akhirnya terungkap. Hal ini disampaikan adik kandungnya, Bigmo.
Menurut Bigmo, Resbob melakukan hal tersebut hanya karena ingin terlihat keren. Ya, tujuannya sebatas itu tapi membuat gaduh media sosial dan telah menyakiti banyak hati orang Sunda maupun bangsa Indonesia.
Bigmo menjelaskan, ia sudah mengenali karakter kakaknya yang memang menurutnya problematik dalam hal kepribadian. Resbob disebut selalu berbohong dan tak ingin terlihat kalah dari orang lain, termasuk adiknya.
"Gue ngerasa SDM-nya gak sampe sana. Sesimpel bahkan bukan viral, 'gue biar keren gimana nih'," ujar Bigmo di sesi podcast bersama Deddy Corbuzier, dikutip Selasa (16/12/2025).

Lebih lanjut, Bigmo mengaku tak kaget atas penangkapan kakaknya tersebut. Justru dengan ditangkapnya Resbob, Bigmo berharap kakaknya dapat berubah dan menjadikan kasus ini sebagai pembelajaran.
"Gue berharapnya (Resbob) berubah. Mas, lu butuh kayak gini. Kadang kan bantuan yang orang butuhkan sebenarnya bukan bantuan, kalau kita bantuin mulu, dia gak belajar sendiri, mungkin cara Tuhan ngubah lu, satu Indonesia mesti tahu," ujar Bigmo.
Sebagai informasi, Adimas Firdaus alias Resbob ditangkap di Jawa Timur pada Senin (15/12/2025). Penangkapan ini buntut video viral yang menampilkan Resbob sedang menyetir mobil lalu menghina secara terang-terangan suku Sunda.
Bahkan Resbob menghina pendukung klub sepak bola Persib Bandung yaitu Viking. "Viking an*. Anj viking anj*. Bonek Viking sama saja, tapi yang anj* hanya Viking," ucap Resbob.
Resbob juga membawa-bawa suku Sunda untuk dihina. Ia pun mengakui rekaman itu benar adanya. Di mana video itu adalah rekaman momen saat dirinya live streaming di Surabaya tiga hari sebelumnya.
Resbob pun telah memberikan klarifikasi atas tindakannya melalui sebuah video yang diunggah pada Kamis (11/12/2025). Ia mengaku salah atas perbuatannya dan meminta maaf telah menyakiti seluruh orang suku Sunda.
"Saya ucapan sadar saya tersebut sangat sensitif, dan tidak ada alasan pembenaran untuk hal itu. Hal itu di luar kesadaran saya yang mengakibatkan kecelakaan murni," ucapnya dalam video klarifikasi yang diunggah di Instagram.
Editor: Muhammad Sukardi