Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Duh! 6.000 Lulusan S2 dan S3 Nganggur dan Putus Asa Cari Kerja
Advertisement . Scroll to see content

Tips Mencari Kerja di Tengah Pandemi Covid-19, Harus Lebih Familiar dengan Sistem Digital

Rabu, 07 Oktober 2020 - 21:46:00 WIB
Tips Mencari Kerja di Tengah Pandemi Covid-19, Harus Lebih Familiar dengan Sistem Digital
Wawancara virtual di tengah pandemi Covid-19. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Mencari kerja di tengah situasi pandemi seperti saat ini tentu bukan hal yang mudah. Bukan tanpa alasan, semenjak virus Covid-19 melanda, sektor ketenagakerjaan memang tengah mendapatkan pukulan yang cukup keras.

Terlebih, banyaknya perusahaan yang menerapkan kebijakan baru, seperti pengurangan jam kerja, pemberhentian, hingga dirumahkan. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa hal baru sebagai bentuk adaptasi para pencari kerja terhadap tren yang sedang berlangsung.

Hal ini turut dibenarkan oleh Country Manager Jobstreet Indonesia Faridah Lim. Berdasarkan survei yang telah dilakukan perusahannya, terdapat kenaikan sebesar 50 persen pada jumlah rata-rata pelamar.

"Ini menjadi lebih sulit lagi, terutama di masa pandemi. Rata-rata pelamar naik 50 persen. Belum lagi pada posisi tertentu, jumlah pelamar mencapai ribuan," kata Faridah dalam momen webinar pada Rabu (7/10/2020).

Menurut Faridah, terdapat perubahan dalam sistem perekrutan secara umum saat ini. Terlebih dalam hal kemampuan mengakses teknologi digital yang kini tengah digunakan secara masif oleh berbagai perusahaan.

"Jika sebelum pandemi perusahaan memanggil pencari kerja dengan menelepon atau menghubungi via E-mail untuk datang langsung bertatap muka, yang dilakukan saat ini semuanya melalui basis virtual," ujar Faridah.

Faridah menekankan, relevansi dalam kemampuan yang dimiliki para pencari kerja menjadi hal yang sangat penting. Sebab saat ini, kebutuhan perusahaan telah banyak berubah dibandingkan dengan sebelum masa pandemi berlangsung.

"Relevansi dengan skill yang dibutuhkan, seorang pencari kerja itu harus relevan dengan saat ini. Skill dan kemampuan yang dicari sudah berbeda dengan sebelumnya, salah satunya adalah keharusan untuk lebih familiar dengan teknologi," kata Faridah.

Tak jauh berbeda, HR Services Assistant Manager PT Panasonic Gobel Indonesia Sri Lestari Sukarno menyampaikan bahwa perusahannya cukup mementingkan akses komunikasi. Hal itu mulai dilihat sejak dilaksanakannnya wawancara kepada para pencari kerja.

"Sekarang ini memang kami tidak bisa melihat sosok orangnya langsung, tapi yang terpenting itu untuk komunikasi mereka harus bisa, jangan sampai mau interview kita jadi menunggu. Itu menurut kami makan waktu. Jadi, dia harus sudah ready," ujar Sri Lestari.

Sri Lestari juga menekankan bahwa kemampuan penggunaan sistem digital perlu dimiliki oleh para pencari kerja. Hal itu menjadi kekuatan baru yang bisa ditampilkan dalam curriculum vitae (CV) mereka.

"Kemudian, penyajian CV-nya pun dia harus menampilkan semua kekuatan dirinya. Dia harus bisa pakai sistem digital, dalam CV-nya dia harus menunjukkan kalau dia jago nih dalam hal-hal yang relevan," kata Sri Lestari.

Sementara itu, Talent Acquisition Danone Indonesia Almer Hafiz pun memiliki pendapat yang sama. Almer turut menegaskan bahwa kemampuan yang berkaitan tentang penggunaan sistem digital akan membuat para pencari kerja semakin dilirik oleh perusahaan.

"Sekarang kan semua sudah berubah menjadi digital, jadi kita menuntut para kandidat untuk berubah juga. Mereka juga harus tambah skill yang berkaitan tentang digital, sehingga mereka bisa menjual dirinya dan membuat mereka semakin dilihat dan diterima dengan kemampuan skill mereka," ujar Almer.

Editor: Tuty Ocktaviany

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut