Trauma Pascakecelakaan di Tol Cipularang, Charly Van Houten: Aku Takut Naik Mobil 

JAKARTA, iNews.id - Musisi Muhammad Charly Van Houten atau biasa dikenal Charly Van Houten mengalami kecelakaan di Tol Cipularang pada Sabtu, 9 Juli 2022 lalu. Musibah itu membuat vokalis Setia Band dan beberapa kru mengalami luka-luka hingga dilarikan ke Rumah Sakit. 

Pascakecelakaan, dia mengaku trauma. Suami Shinta Regina berjanji akan lebih berhati-hati ke depannya, mengingat peristiwa itu membuat salah satu kru bernama Angga tulangnya retak.

Baca Juga

5 Mitos Cegah Kanker yang Masih Dipercaya, Ini Faktanya

"Kalau di jalan bakal trauma, memang serem kalau tabrakan itu ya. Memang harus hati-hati ya di jalan tuh," kata Charly Van Houten saat dihubungi awak media, Senin (11/7/2022).

Charly Van Houten mengaku sebenarnya merasa takut jika harus naik mobil. Hal itulah membuat pelantun Puspa selalu berpesan kepada sopir pribadinya, ketika mobilnya melebihi 100 km perjam. 

Baca Juga

Kecelakaan di Tol Cipularang hingga Mobil Ringsek, Charly Van Houten: Alhamdulillah Allah Masih Melindungi

"Aku orang yang paling takut kalau naik mobil, emang udah lama. Aku kalau nyetir terlalu kenceng juga aku orang yang selalu rewel, 'jangan kencang-kencang, kalau bisa 80 km aja'. Selalu begitu," katanya

"Akhirnya kejadian juga, ya mungkin karena memang ngantuk dan ada kesalahan," lanjutnya. 

Lebih lanjut, Charly Van Houten menjelaskan bahwa mobil yang ditumpangi sebenarnya tidak melaju dengan kencang. Namun akibat gagal menyalip salah satu truk di depannya, membuat mobil menabrak bagian belakang truk hingga ringsek parah.

Kecelakaan itu menyebabkan Charly mengalami beberapa luka ringan. Bagian dagu dan rahang maupun beberapa bagian tubuh pun ikut terluka, lantaran terkena serpihan kaca.

"Aku kena dagu, kena rahang. Cuma Alhamdulillah enggak kelihatan masih bisa ini. Kalau luka kena kaca segala macam ya luka-luka kecil," terangnya

Atas kejadian ini yang menimpa dirinya dan beberapa kru lainnya. 
"Harus (lebih hati-hati), ini pelajaran juga. Harus waspada," katanya.

Editor: Elvira Anna