Tri Suaka dan Zinidin Zidan Disomasi Pencipta Lagu terkait Royalti, Dituntut Miliaran Rupiah
JAKARTA, iNews.id - Tri Suaka dan Zinidin Zidan kini tersandung masalah terkait dugaan pembajakan lagu karena tak ada permintaan izin kepada pencipta dari lagu-lagu yang dicover mereka. Hal ini disampaikan Arianto, Ketua Advokasi FORKAMI (Forum Komunikasi Artis Minangkabau Indonesia).
Arianto mengungkapkan manajemen Tri Suaka dan Zinidin Zidan sudah dilayangkan somasi terkait penggunaan lagu-lagu yang mereka cover tanpa izin dan diunggah ke media sosial. Namun dari somasi pertama, pihak dua musisi itu hanya meminta maaf.
Karena itu FORKAMI mewakili sekira 10 pencipta lagu yang karyanya pernah dibawakan dan di unggah oleh Tri Suaka dan Zinidin Zidan, kembali melayangkan somasi untuk memperjuangkan hak berupa royalti Rp1 miliar per unggahan lagu.
"Somasi kedua adalah lanjutan dari isi somasi pertama tapi poinnya berbeda. Karena permintaan maaf kita sudah terima, tetapi untuk Rp1 miliar per lagu itu belum dibalas, itu bukan denda, tapi itu hak pencipta lagu," ujar Arianto di kawasan Palmerah, Jakarta Pusat, Rabu (27/4/2022).
"Bahwa di dalam UU Hak Cipta dijelaskan, ini Undang-Undang yang bicara, setiap pencipta mempunyai royalti di sana, apabila si pemakai lagu tidak meminta izin, kami berhak meminta seluruh keuntungan ekonomis yang dia dapat," ujarnya lagi.
Arianto mengungkapkan perincian terkait permintaan royalti senilai Rp1 miliar per unggahan lagu. Nominal tersebut sudah dikalkulasi dari segi jumlah penonton, hingga honor yang didapatkan Tri Suaka dan Zinidin Zidan dari manggung.
"Dasarnya hitungan viewers. Kedua, hitungan endorse, ketiga hitungan mereka diundang dari perusahaan-perusahaan. Itu hitungannya," ujar Arianto.
Salah satu pencipta lagu yang ikut memperjuangkan royaltinya ini adalah Erwin Agam. Memberi kuasa kepada FORKAMI, ke depannya, diharapkan agar Tri Suaka dan Zinidin Zidan bisa lebih menghargai para pencipta lagu dalam berkarya.
"Dan (berharap) mereka untuk ke depannya lebih menghargai pencipta lagu dengan cara dia memegang lisensi atau bekerja sama," kata Arianto.
Editor: Dyah Ayu Pamela