Vidi Aldiano Muncul di FFI 2025, Saksikan Langsung Sheila Dara Raih Piala Citra
JAKARTA, iNews.id - Momen mengejutkan terjadi ketika Vidi Aldiano tersorot kamera FFI 2025. Ya, penyanyi yang sedang hiatus dari dunia hiburan itu datang langsung memberi dukungan untuk istri tercinta, Sheila Dara.
Bahkan, momen Vidi Aldiano menangis haru melihat kemenangan Sheila Dara sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik FFI 2025 tertangkap kamera. Momen ini pun viral di jagat maya.
Banyak netizen terharu melihat sebegitu cintanya Vidi kepada Sheila, pun sebaliknya. Di tengah proses pemulihan karena kanker ginjal, Vidi menyempatkan hadir ke FFI 2025 untuk Sheila Dara.

Di sisi lain, Sheila Dara menyampaikan bahwa kehadiran Vidi di FFI 2025 amat berkesan untuknya. Dia pun menyapa Vidi kala menerima Piala Citra di atas panggung.
"Terima kasih kepada dewan juri Festival Film Indonesia. Terima kasih kepada Tuhan, keluarga saya, keempat orang tua saya, kakak-adik saya, suami saya selamanya yang ada di sana (menunjuk Vidi)," kata Sheila Dara, Kamis (20/11/2025).
"Terima kasih juga kepada Yandy, Mita, semua eksekutif produser yang sudah memberikan kepercayaan kepada saya dan film Sore. Terima kasih untuk Dion yang sudah memberikan Jonathan terbaik untuk Sore," tambahnya.
Pada momen tersebut, Sheila Dara mengatakan bahwa karakter Sore yang diperankan olehnya bisa menjadi sangat dikenal publik berkat banyak pihak. Dia pun menyampaikan terima kasih kepada mereka.
"Saya sadar betul yang menghidupkan karakter Sore itu banyak sekali, dari tangkapan kamera, makeup, wardrobe, editing, semuanya. Sangat-sangat bersyukur punya tim yang rasa cintanya besar sekali kepada Sore. Rasanya, ini semua punya kita. Terima kasih," ungkap Sheila Dara.
Sebagai informasi, film Sore: Istri dari Masa Depan berhasil membawa pulang empat Piala Citra FFI 2025, yaitu Sutradara Terbaik (Yandy Laurens), Pemeran Utama Wanita Terbaik (Sheila Dara), Penyunting Gambar Terbaik (Hendra Adi Susanto), dan Pencipta Lagu Tema Terbaik (Gerald Situmorang, Iga Massardi, dan Asteriska - Terbuang dalam Waktu).
Editor: Muhammad Sukardi