Viral Bocah 7 Tahun Punya IQ 154, Suka Belajar Kimia di NTU Singapura!
JAKARTA, iNews.id - Anak jenis berusia tujuh tahun bernama Theodore Kwan menggemparkan dunia. Dia memiliki IQ 154 dan sudah aktif mengikuti kelas kimia di Nanyang Technology University (NTU).
Kabar ini mendapat sorotan netizen, karena Theodore Kwan adalah anak jenius yang memiliki ketertarikan lebih pada kimia. Hal itu yang membawanya populer lewat jalur prestasi.
Mengacu pada laporan The Straits Times, kelas kimia di NTU yang dijalani Theodore adalah kimia dasar. Bocah itu 'ngampus' biasanya ditemani ibunya yang bernama Crystal Tang.
Seperti apa cerita Theodore Kwan selengkapnya? Simak kisah inspiratif berikut ini.

Ketertarikan Theodore pada kimia diketahui ibunya. Jadi, awalnya bocah itu hanya ikut menemani ibunya yang merupakan mahasiswa PhD di sekolah kedokteran NTU.
Nah, di kelas itu Theodore menunjukkan ketertarikannya pada kimia dan anehnya ada beberapa pertanyaan atau ilmu yang dikuasai bocah itu. Dari sana Crystal tahu kalau anaknya spesial.
Bahkan, teman satu kelas Theodore di kelas kimia dasar NTU, Constance Han, mengaku kalau 'young sheldon' itu terkesima dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada Sumod Pullarkat, dosen senior di NTU.
"Ketika Theodore masuk kelas untuk pertama kalinya, saya pikir dia hanya anak bisa, tapi ternyata dia mengajukan begitu banyak pertanyaan kepada profesor, saya lalu paham, dia adalah anak jenius," kata Han, dikutip Senin (27/10/2025).
"Tapi, Theodore tetaplah anak-anak. Di jam istirahat, dia terlihat berlarian di ruang kuliah. Dia tetap anak-anak namun otaknya luar biasa," tambah Zhou Tianya, teman Theodore lainnya di kelas kimia.
Hingga akhirnya Theodore kini menjadi bocah termuda yang meraih nilai A untuk ujian kimia dalam International General Certificate of Secondary Education (IGCSE). Ini merupakan ujian setara O-level.
Theodore diketahui anak homeschooling. Ibunya adalah guru dia di rumah. Hingga sekarang, bocah 7 tahun tersebut sudah menyabet empat rekor Singapura, termasuk sebagai orang pertama dan termuda yang meraih nilai penuh dalam Olimpiade sains. Rekor ini tercatat di Singapore Book of Records.
Menjadi catatan, Theodore bukanlah mahasiswa terdaftar di NTU. Prof Sumod yang mengundang Theodore ke kelasnya, karena dia melihat potensi luar biasa dari bocah tersebut.
Satu hal yang membedakan Theodore dengan anak lain, kata Prof Sumod, adalah bocah itu akan bertanya tentang mainnya, tapi kemudian dia akan membahas lebih jauh tentang mainan itu.
"Dia pernah bertanya soal mainan favoritnya yang terbuat dari plastik, tapi dia tidak hanya memainkannya tapi bertanya, plastik itu terbuat dari apa, hingga akhirnya kami bisa membahas soal molekul dan atom," papar Prof Sumod.
Tak hanya kimia, Theodore juga rupanya memiliki minat yang besar terhadap matematika. Hal ini disampaikan ayah Theodore, Kwan Jung Hong.
"Dia suka mengelompokkan binatang mainannya menjadi empat kelompok berisi tiga ekor, dua kelompok berisi enam ekor, dan tiga kelompok berisi empat ekor," ungkap Kwan Jung.
Orang tua Theodore mengaku sangat bersyukur atas kemampuan yang dimiliki anaknya itu. Karenanya, mereka semaksimal mungkin mengembangkan potensi anaknya, termasuk mengikuti kelas di universitas ini.
"Theodore sangat suka belajar, jadi kami sangat berterima kasih atas kesempatan yang diberikan NTU," tambah Crystal.
"Saya ingin belajar lebih banyak tentang kimia dan bertemu dengan jie jie dan kor kor saya," kata Theodore. Jie jie dan kor kor adalah panggilan akrab mahasiswa laki-laki dan perempuan bagi Theodore.
Editor: Muhammad Sukardi