Viral Momen Kocak Uskup Agung Melbourne Peter Comensoli Salah Sebut Pasar Tanah Abang Jadi Masjid Istiqlal

JAKARTA, iNews.id - Viral di X Uskup Agung Melbourne, Australia, Peter Comensoli salah sebut Pasar Tanah Abang menjadi Masjid Istiqlal. Cuitannya pun ramai dikomentari netizen Indonesia. 

Cerita viral ini bermula ketika Peter Comensoli mengunggah cuitan di X, memberitahu pengikutnya kalau dia sudah tiba di Indonesia. Di cuitan itu, Romo Peter membagikan beberapa foto, termasuk penampakan Pasar Tanah Abang dari ketinggian.

Baca Juga

Bagaimana Cara Kerja Vitamin C Meningkatkan Tubuh saat Cuaca Ekstrem?

Tapi, apa yang dituliskan Romo Peter di keterangan unggahan mengatakan kalau gedung itu dia duga adalah Masjid Istiqlal Jakarta. Pernyataannya pun lantas viral di media sosial. 

"Foto pertama di siang hari dari Jakarta, (dan satu lagi foto diambil kemarin malam dari dalam mobil dengan pengawalan polisi). Saya rasa Masjid Istiqlal ada di salah satu foto ini," kata Romo Peter, dikutip iNews.id, Selasa (3/9/2024). 

Baca Juga

Paus Fransiskus bakal Datang ke RI, Uskup Agung Jakarta: Beliau Berpihak ke yang Lemah

Di keterangannya, dia menjelaskan kalau Masjid Istiqlal adalah tempat pertemuan lintas agama yang akan menjadi lokasi kunjungan Paus Fransiskus.

Cuitan Romo Peter ini dibagikan, Selasa pagi dan telah mencuri perhatian nyaris 40 ribu netizen. Banyak dari warganet yang terhibur dengan pernyataan Romo Peter. Seperti apa komentar netizen? 

Baca Juga

Uskup Agung Jakarta: Paus Fransiskus Ingin Belajar Sejarah Islam Indonesia 

"Please visit 'Brother Land Market' sir, the biggest textile market in Indonesia," kata @Sad***. 

"Father Peter, sorry tapi itu Tanah Abang, pasar textile terbesar di Indonesia. Selamat datang di Indonesia," ungkap @diz***. 

"Om, itu Tanah Abang," ujar @guar***. 

"Romo aku ngakak," kata @TDa***.

Sebagai Informasi, dalam kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia hadir 60 uskup dari Indonesia dan berbagai negara luar. Mereka akan menemani Bapak Suci Paus Fransiskus di semua agendanya selama di Indonesia.   

Editor: Muhammad Sukardi