JAKARTA, iNews.id - Provinsi Jambi dilaporkan memiliki cadangan batu bara sebanyak 1,9 miliar ton. Cadangan batu bara tersebut diperkirakan habis 100 tahun lagi atau pada 2122.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jambi, Harry Endria, mengatakan cadangan batu bara tersebut tersebar di beberapa kabupaten di Jambi. Bahkan cadangan batu bara di provinsi tersebut berpotensi meningkat jika kembali ditemukan cadangan baru.
"Jika produksi batu bara di Jambi sebesar 19 juta ton per tahun dan dengan jumlah cadangan sebanyak 1,9 miliar ton, maka diperkirakan batu bara di Jambi baru akan bisa habis pada 100 tahun mendatang," kata dikutip Senin (24/10/2022).
Menurut dia, Jambi mendapatkan kuota produksi batu bara tahun ini dari Kementerian ESDM sebanyak 42 juta ton per tahun. Sementara realisasinya masih jauh dari angka tersebut, yakni hanya 13 juta ton per September 2022.
Adapun target produksi tersebut sulit dicapai karena mengalami kendala dalam pengangangkutan dari mulut tambang ke pelabuhan bongkar yang terletak di kawasan Talang Duku.
Hary menjelaskan, pengangkutan yang biasanya hanya membutuhkan waktu sehari, saat ini menjadi dua hari.
"Jadi otomatis untuk memenuhi target memang sulit bagi mereka karena hambatan berada di angkutannya," ungkapnya.
Meski demikian, tidak ada dampak khusus jika Jambi tidak mencapai kuota produksi yang ditetapkan pemerintah.
Justru yang menjadi persoalan jika perusahaan penambang batu bara gagal memenuhi produksi sesuai yang ditetapkan dalam kontrak dengan pembelinya, salah satunya dengan PLN.
Adapun eberapa kabupaten penghasil batu bara terbesar di Jambi, yaitu Kabupaten Sarolangun, Bungo, Tebo, Batang Hari. Selain itu, Muaro Jambi dan Tanjung Jabung Barat.
Editor: Jeanny Aipassa