WASHINGTON DC, iNews.id – Pengusaha miliarder asal AS, Elon Musk, menerima “permintaan darurat” dari otoritas pemerintah suatu negara untuk mengaktifkan Starlink hingga Sevastopol, Krimea. Namun, orang terkaya di dunia itu menolak permintaan tersebut.
Permintaan itu memungkinkan Ukraina melancarkan serangan terhadap armada Angkatan Laut Rusia. “Wilayah Starlink yang dimaksud memang tidak diaktifkan. SpaceX tidak menonaktifkan apa pun,” ungkap Musk.
Pada hari yang sama, media AS melaporkan bahwa Musk mematikan layanan Starlink di dekat Krimea. Tujuannya adalah untuk mengganggu serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap armada Angkatan Laut Rusia. Seperti diketahui, Musk menjalankan berbagai perusahaan teknologi di AS.
Editor: Johan Jaelani