NEW YORK, iNews.id – Juara tunggal putri Amerika Serikat (AS) Terbuka 2021, Emma Raducanu, tampil luar biasa di Flushing Meadows. Dia meraih gelar Grand Slam pertama sepanjang kariernya tanpa kehilangan satu set pun.
Hebatnya lagi, Raducanu memulai AS Terbuka 2021 dari babak kualifikasi dan selalu menang dua set langsung. Berarti, dia tidak pernah kalah dalam 10 pertandingan atau 20 set hingga keluar sebagai juara.
Dia memulai petualangannya di New York dengan mengalahkan wakil Belanda, Bibiane Weijers, di pertandingan pertama kualifikasi dengan skor 6-1 dan 6-2. Setelah itu, dia menang di dua laga kualifikasi dengan menumbangkan Mariam Bolkvadze dari Georgia dengan skor 6-3 dan 7-5, serta Mayar Sherif asal Mesir dengan skor 6-1 dan 6-4.
Memasuki babak pertama, Raducanu bertemu dengan petenis asal Swiss, Stefanie Vogele. Dia pun menang dengan mudah 6-2 dan 6-3. Pada babak kedua, petenis berusia 18 tahun itu menumbangkan Zhang Shuai yang berasal dari China. Dia melaju ke babak ketiga setelah menang 6-2 dan 6-4.
Selanjutnya, petenis kelahiran Toronto itu menang tanpa perlawanan berarti dari Sara Sorribes Tormo. Dia menang 6-0 dan 6-1 untuk mempecundangi petenis asal Spanyol itu. Pada babak 16 besar, Raducanu bertemu dengan petenis tuan rumah, Shelby Rogers, dan kembali menang mudah 6-2, 6-1.
Kemudian Raducanu berhadapan dengan juara Olimpiade Tokyo 2021, Belinda Bencic, di babak perempat final. Akan tetapi, dia tetap bisa melaju ke semi final setelah menang 6-3 dan 6-4 atas petenis asal Swiss itu. Pada semi final, dia mengalahkan petenis asal Yunani, Maria Sakkari, dengan skor 6-1 dan 6-4.
Hasil cemerlang tersebut terus dipertahankan olehnya hingga partai final yang digelar pada Minggu (12/9/2021) dini hari WIB. Dia keluar sebagai juara setelah menghajar petenis remaja lainnya, Leylah Fernandez dan tidak kehilangan satu set pun usai menang 6-4 dan 6-3.
Dengan penampilan gemilangnya, Raducanu meraih gelar Grand Slam pertamanya di AS Terbuka tanpa pernah kalah sejak babak kualifikasi. Dia juga menjadi wanita Inggris pertama yang memenangkan trofi utama tersebut sejak 44 tahun lalu.
Editor: Ibnu Hariyanto