BANDUNG, iNews.id - Ilmuwan Institut Teknologi Bandung (ITB) dari Kelompok Keahlian Sistem Manufaktur Fakultas Teknologi Industri (FTI) berhasil menciptakan lengan prostesis dengan desain estetik bionik yang bisa digunakan bagi para tunadaksa atau difabel atau different abilty (difabel).
“Tunadaksa itu difable bukan disable. Mereka berbeda dan perbedaan itu harus diterima serta dianggap sebagai potensi keunggulan bukan kekurangan yang harus ditutupi,” kata ilmuwan ITB dari Kelompok Keahlian Sistem Manufaktur Fakultas Teknologi Industri (FTI) Wildan Trusaji ST MT dikutip dari ITB.ac.id.
Wildan Trusaji menyatakan, berbeda dari lengan prostesis dengan desain estetika seperti kulit manusia, tim mengusung desain bionic. Lengan ini mendorong pengguna menerima keadaan dan tidak menutupi sehingga mampu merasa proud-active.
Lengan prostesis berestetika bionik yang diberi nama K22-BP ini dilengkapi versatile gripping technology (patent pending). Dengan teknologi ini, lengan bionik mampu menggenggam berbagai bentuk benda.
Selain itu, K22-BP juga memiliki adaptive socket system (patent pending) yang membuat pengguna merasa nyaman menggunakannya dalam durasi lama hingga delapan jam. Selain itu, berat K22-BP berkisar di 700 gram dengan kekuatan tendon di 36 kg. Dengan berbagai fitur yang ditawarkan, K22-BP memiliki keunggulan manfaat bagi pengguna.
Editor: Agus Warsudi