BALTIMORE, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan membantu Taiwan dan membela wilayah itu dari gangguan China. Pernyataan ini disampaikan di tengah meningkatnya ketegangan antara China dan Taiwan, ditandai dengan tingginya aktivitas militer kedua pihak.
Biden menegaskan masyarakat tidak perlu khawatir mengenai kekuatan militer AS karena China, Rusia, dan seluruh dunia sudah mengetahui bahwa militer AS merupakan yang paling kuat dalam sejarah dunia.
"Yang harus Anda khawatirkan adalah apakah mereka akan terlibat dalam kegiatan yang menempatkan mereka pada posisi yang mungkin membuat kesalahan serius. Saya tidak ingin Perang Dingin dengan China. Saya hanya ingin China mengerti bahwa kami tidak akan mundur, kami tidak akan mengubah sikap," kata Biden.
Sesuai aturan undang-undang, AS memang punya kewajiban memberikan Taiwan sarana untuk mempertahankan diri jika diserang China.
Sementara itu setelah Biden menyampaikan pernyataan, seorang juru bicara Gedung Putih menegaskan kebijakan AS terhadap Taiwan tak berubah.
"Tidak ada perubahan dalam kebijakan kami," ujarnya, namun menolak berkomentar lebih lanjut saat ditanya apakah Presiden salah menyampaikan pernyataan.
Dia melanjutkan kerja sama pertahanan AS dengan Taiwan didasarkan atas Undang-Undang Hubungan Taiwan.
"Kami akan menjunjung tinggi komitmen di bawah undang-undang tersebut. Kami akan terus mendukung Taiwan dalam mempertahankan diri dan akan menentang setiap perubahan status quo yang sepihak," kata juru bicara.
Editor: Anton Suhartono