MOROWALI, iNews.id - Pemerintah terus mendorong hilirisasi bahan-bahan tambang untuk mendapatkan nilai tambah yang berkali lipat. Dalam berbagai kesempatan, Presiden Joko Widodo juga menekankan pentingnya hilirisasi pada industri nikel.
Dorongan itu sejatinya telah terimplementasi di kawasan industri terintegrasi PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). Di kawasan seluas 5.000 hektare di Desa Fatufia, Kecamatan Bahodopi, Morowali, Sulawesi Tengah telah beroperasi 54 industri pengolahan nikel dan produk turunannya serta fasilitas pendukung.
IMIP berdiri pada 2013 pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kawasan industri ini beroperasi dan diresmikan Presiden Jokowi pada 2015. IMIP merupakan perusahaan patungan antara Bintang Delapan Group, PT Sulawesi Mining Investment dan raksasa nikel China, Shanghai Decent Investment (anak usaha) Tsingshan Holding Group.
Sepuluh tahun lebih beroperasi, IMIP terus melesat. Puluhan pabrik itu terbagi dalam tiga klaster yakni stainless steel, carbon steel dan komponen baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV). Sebagai kawasan industri terintegrasi termutakhir, IMIP telah menjungkalkan status PT Vale Indonesia Tbk (INCO) sebagai produsen nikel terbesar di Indonesia. Nilai ekspor IMIP pada 2023 lalu menembus USD15,49 juta.
                                    Editor: Johan Jaelani