JAKARTA, iNews.id - Kondisi Mars sekarang kering dan berbatu. Padahal dulunya, Planet Merah ini diprediksi pernah ada air yang mengalir di permukaannya.
Robot penjelajah Mars Curiosity dan Perseverance ditugaskan untuk mempelajari Planet Merah. Berkat robot tersebut, para ilmuwan tahu di masa lalu ada air mengalir melintasi permukaan Mars.
Studi terbaru menunjukan Mars dulunya pernah terdapat danau, sungai dan aliran air. Bahkan kemungkinan ada samudera yang menutupi bagian utaranya. Tapi air di permukaan Mars hampir semuanya hilang sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu, hilang ke luar angkasa bersama dengan sebagian besar atmosfer Mars.
Pergeseran iklim drastis ini terjadi setelah Mars kehilangan medan magnet globalnya yang telah melindungi udara Mars dari pelepasan partikel bermuatan yang mengalir dari Matahari. Tapi ternyata, faktor pendorong yang lebih mendasar, menurut studi baru ini adalah Mars terlalu kecil untuk menahan air permukaan dalam jangka panjang.
"Nasib Mars sudah ditentukan sejak awal," kata rekan penulis studi Kun Wang, asisten profesor ilmu Bumi dan planet di Universitas Washington, dikutip dari Space, Selasa (21/9/2021).
"Kemungkinan ada ambang batas pada persyaratan ukuran planet berbatu untuk menahan air yang cukup untuk memungkinkan kelayakhunian dan lempeng tektonik. Dan ambang batas itu lebih besar dari Mars," ujar Wang.
Tim studi yang dipimpin oleh Zhen Tian, seorang mahasiswa pascasarjana di lab Wang - memeriksa 20 meteorit Mars, yang mereka pilih untuk mewakili komposisi massal Planet Merah.
Para peneliti mengukur kelimpahan berbagai isotop kalium dalam batuan luar angkasa ini, yang berusia antara 200 juta tahun hingga empat miliar tahun. Tian dan rekan-rekannya menggunakan kalium, yang dikenal dengan simbol kimia K, sebagai pelacak elemen dan senyawa yang lebih mudah menguap.
Mereka menemukan Mars kehilangan volatil yang jauh lebih banyak selama pembentukannya daripada Bumi yang sekitar sembilan kali lebih besar dari Planet Merah .
Editor: Dini Listiyani