LONDON, iNews.id – Kelompok Taliban telah menguasai Afghanistan setelah berperang hampir 20 tahun. Pengusaan ini berarti juga Taliban menguasai sumber daya negara itu termasuk mineral bernilai Rp14.370 triliun.
Afghanistan dikenal sebagai salah satu negara termiskin di dunia. Namun pada 2010 lalu, pejabat militer dan ahli geologi AS mengungkapkan negara itu punya cadangan mineral senilai hampir 1 triliun dolar Amerika Serikat atau setara Rp14.370 triliun.
Pasokan mineral seperti besi, tembaga, dan emas tersebar di seluruh negeri. Selain itu, ada mineral tanah jarang dan paling penting lithium mungkin menjadi salah satu cadangan terbesar di dunia yang belum dimanfaatkan. Lithium merupakan kompenen penting yang langka untuk baterai listrik dan teknologi lain untuk mengatasi krisis iklim.
"Afghanistan merupakan wilayah yang kaya akan logam mulia tradisional, dan juga logam (yang dibutuhkan) untuk ekonomi yang muncul di abad 21," kata ilmuwan dan pakar keamanan yang mendirikan Ecological Futures Group Rod Schoonover, dikutip dari CNN, Kamis (19/8/2021).
Pemerintah AS dilaporkan telah memperkirakan cadangan lithium di Afghanistan dapat menyaingi yang ada di Bolivia, rumah bagi cadangan lithium terbesar yang diketahui di dunia.
"Jika Afghanistan dalam beberapa tahun tenang, memungkinkan pengembangan sumber daya mineralnya, dan bisa menjadi salah satu negara terkaya di kawasan tersebut dalam satu dekade," kata Mirzad dari Surveyor Geologi AS kepada majalah Science pada 2010.
Editor: Zen Teguh