JAKARTA, iNews.id – Kebocoran data pribadi dapat terjadi karena banyak faktor. Salah satu yang kerap tidak disadari orang yakni melalui penjualan ponsel atau smartphone.
Sebuah penelitian dari perusahaan keamanan siber Kaspersky menemukan 90 persen data masih tersisa di smartphone bekas atau second. Belum dihapusnya data saat akan dijual, membuat informasi pemilik sebelumnya berisiko dapat diakses oleh pihak ketiga.
Kelalaian menghapus data saat hendak menjual alat komunikasi ini dapat berisiko terhadap diaksesnya informasi tentang pemilik.
Lalu bagaimana cara aman untuk menjual dan membeli smartpohne bekas? Bagi para penjual, prioritas utama adalah mengeluarkan informasi dari perangkat yang dijual sehingga penjual dapat menjaganya tetap aman dan pribadi.
Bagi pembeli, harus menganggap smartphone atau perangkat bekas tidak lah bersih. Untuk itu, segera install dan aktifkan solusi keamanan.
Editor: Zen Teguh