PAMEKASAN, iNews.id - Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Madura menyelenggarakan kuliah tamu bertema “Digitalisasi Agribisnis dan Efisiensi Rantai Nilai: Strategi Memotong Biaya dan Mempersingkat Distribusi dari Hulu ke Hilir”, Selasa (18/11/2025). Acara yang digelar di Aula Laboratorium Bersama itu diikuti mahasiswa dari berbagai angkatan.
Dekan Fakultas Pertanian, Dr. Desi Kurniati Agustina, S.Pt., M.Agr, dalam sambutannya menekankan bahwa sektor agribisnis kini berada pada fase perubahan besar akibat globalisasi dan tuntutan efisiensi. “Situasi ini menuntut adanya strategi dan inovasi signifikan, terutama di bidang digitalisasi,” ujarnya. Ia menyebut transformasi digital merupakan keharusan agar sektor pertanian mampu menjawab perubahan cepat dalam rantai pasok dan perilaku pasar.
Sebagai narasumber, Assoc. Prof. Berto Mulia Wibawa, Ph.D., memaparkan pentingnya efektivitas dan efisiensi dalam tata kelola agribisnis nasional. Ia menyebut kedua aspek tersebut merupakan instruksi langsung Presiden Prabowo kepada seluruh lembaga pemerintah. “Neraca perdagangan nasional memang belum sepenuhnya baik, tetapi kita harus tetap optimis terhadap masa depan Indonesia,” katanya. Ia menegaskan bahwa peningkatan daya saing hanya dapat dicapai melalui sistem distribusi yang lebih pendek, transparan, dan terukur.
Dalam pemaparannya, Berto menekankan digitalisasi sebagai fondasi reformasi agribisnis, termasuk pemanfaatan kecerdasan buatan (AI), integrasi data, dan platform rantai pasok. Menurutnya, teknologi berperan penting dalam menekan biaya distribusi, meminimalkan kehilangan pascapanen, serta mempercepat arus barang dari produsen ke konsumen. “Optimisme terhadap potensi Indonesia harus diiringi peningkatan produktivitas dan efektivitas,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, Fakultas Pertanian berharap mahasiswa memahami urgensi transformasi digital dalam agribisnis serta mampu menerapkan prinsip efisiensi rantai nilai di masa depan. Acara ditutup dengan diskusi interaktif mengenai kesiapan generasi muda menghadapi tantangan agribisnis modern.
Editor: Yudistiro Pranoto