HAWAII, iNews.id - Dua pucuk Meriam Howitzer 105 mm milik Korps Marinir TNI AL yang tergabung dalam Satuan Tugas Latihan Bersama (Latma) Multilateral Rim Of The Pacific (Rimpac) tahun 2018 melaksanakan latihan menembak di pusat latihan militer US Army Pohakuloa Training Area, Hawai’i Island, Hawaii, Amerika Serikat, Selasa (17/07/2018).
Latihan yang dilaksanakan dalam tahap Force Integration Training (FIT) selama dua minggu tersebut di bawah pimpinan Kapten Marinir Yeyen Tuhardi yang bertindak selaku Perwira Koordinasi Bantuan Tembakan (PKBT) merupakan sejarah baru bagi prajurit Korps Marinir Indonesia khususnya prajurit Resimen Artileri Marinir. Dalam latihan tersebut dilaksanakan bersama-sama dengan tiga pucuk Meriam Howitzer M777 155 mm milik Artillery Battery USMC.
Medan perbukitan dan cuaca ekstrem yang tidak menentu merupakan tantangan tersendiri yang harus dihadapi prajurit Korps Marinir. Meskipun kondisi geografis tersebut merupakan rintangan alam yang tidak bisa dihindari, prajurit Korps Marinir tetap melaksanakan latihan dengan penuh semangat untuk memberikan yang terbaik bagi Korps Marinir, TNI AL, TNI, bangsa dan negara.
Di sisi lain, perbedaan bahasa antara prajurit USMC dan Marinir Indonesia tidak menjadi kendala berarti bagi prajurit selama di lapangan. Dengan bekal pengetahuan dan wawasan yang luas terhadap materi latihan, mereka tetap mampu berkoordinasi dengan baik serta dapat melaksanakan penembakan dengan sukses. Ini terbukti dalam banyak kesempatan, prajurit artileri Marinir Indonesia langsung mendapatkan apresiasi dari prajurit USMC terhadap keberhasilan pelaksanaan materi penembakan meriam tersebut.
Di sela-sela kegiatan, juga terlihat keakraban serta keharmonisan Marinir kedua negara dengan saling menyempatkan waktu mengunjungi pos stelling masing-masing untuk bertukar pikiran dan pengalaman selama penugasan.
Editor: Yudistiro Pranoto