BANDUNG, iNews.id — Badan Gizi Nasional (BGN) memastikan ribuan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur makan bergizi gratis di Jawa Barat segera memiliki Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS). Langkah ini dilakukan untuk menjamin keamanan pangan serta kualitas penyelenggaraan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di daerah.
Wakil Kepala BGN Brigjen Pol Sony Sanjaya mengatakan, terdapat sekitar 2.600 SPPG di Jawa Barat yang tengah dalam proses sertifikasi. Menurutnya, SLHS menjadi bukti bahwa dapur MBG telah memenuhi standar kebersihan, kelayakan fasilitas, dan keamanan pengolahan makanan. Selain itu, BGN juga mempercepat pelatihan tenaga dapur agar memahami prosedur higiene dan sanitasi sesuai standar nasional.
Sony menegaskan, bagi dapur MBG yang operasionalnya dihentikan sementara, BGN menunggu hasil investigasi menyeluruh dari kepolisian dan lembaga terkait, termasuk uji laboratorium terhadap makanan serta evaluasi fasilitas dapur. “Kami juga melakukan pengawasan internal untuk memastikan setiap dapur beroperasi sesuai standar,” ujarnya.
Sementara itu, Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) akan melaporkan hasil evaluasi tata kelola program MBG kepada Presiden Prabowo Subianto, sekaligus mendorong BGN memperbaiki sistem manajemen dan pengawasan di lapangan. Presiden Prabowo pun telah menginstruksikan Kepala BGN Dadan Hindayana untuk menyediakan alat uji cepat (test kit) di seluruh dapur MBG guna memperkuat kontrol keamanan pangan.

BGN Heran Ada Keracunan MBG: Tak Mungkin Memasak Makanan yang Ada Racunnya
Melalui sertifikasi SLHS dan peningkatan pengawasan, BGN menegaskan komitmennya menjadikan dapur MBG sebagai model pelayanan gizi yang aman, higienis, dan berkualitas. “Program makan bergizi gratis harus bukan hanya bergizi, tetapi juga aman dan sesuai standar kesehatan masyarakat,” tegas Brigjen Pol Sony Sanjaya.
Editor: Komaruddin Bagja