Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Read Next : Tradisi Unik Masjid Jami Assegaf Solo, Sajikan Kopi Rempah Khas Timur Tengah
Advertisement . Scroll to see content
">
Advertisement . Scroll to see content

TORAJA UTARA, iNews.id – Sebelum dimakamkan dalam gua, jenazah orang Toraja disemayamkan di rumah panggung tradisional (tongkonan). Seperti orang hidup, jasad mati diberi makanan dan minuman. Bagi Suku Toraja, mayat dianggap orang yang sedang sakit (tomoluka).

Jenazah disemayamkan untuk menunggu kerabat yang sedang merantau agar dapat melihat jasad mendiang terakhir kali. Juga memberi kesempatan kepada keluarga yang ditinggalkan, supaya dapat mengumpulkan uang dan hewan kurban nan layak buat upacara puncak pemakaman (rambu solo).

Arwah orang Toraja yang meninggal diyakini belum pergi, sebelum upacara pemakaman rampung. Bagi mereka, kematian bukanlah akhir dari segalanya. Mereka yang telah tutup usia tidak benar-benar meninggalkan keluarganya, sehingga masih ikut menemani keseharian hidup rumah tangga yang ditinggalkan.

Kematian selalui menemani kehidupan, itulah prinsip yang dipegang masyarakat Toraja. Mereka tidak terpisah dari kematian, melainkan menganggapnya bagian tak terpisah dari keseharian. Sebuah tradisi budaya yang melambungkan Toraja sebagai salah satu masyarakat dengan ritual kematian terunik di dunia.

Video Editor: Mu’arif Ramadhan

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut