Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Read Next : HEADLINE iNews.id: Ketua Komnas HAM Papua Ditembaki KKB hingga Menelusuri Sejarah Dubai di Al Shindagha Museum
Advertisement . Scroll to see content
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNEWS.ID - Jumlah korban tewas akibat ledakan dahsyat di Pelabuhan Shahid Rajaee, Kota Bandar Abbas, Provinsi Hormozgan, Iran, bertambah menjadi 40 orang, Minggu, 27 April malam. 

Ledakan terjadi pada Sabtu, 26 April, sekitar pukul 12.00 waktu setempat. Anggota komisi kesehatan parlemen Iran Mohammad Jamalian mengatakan, jumlah korban bertambah dari sebelumnya 28 orang. Sementara itu, 1.200 orang lebih lainnya luka-luka.

Lesakan disertai kebakaran kembali terjadi di lokasi Pelabuhan Shahid Rajaee pada Minggu. Di lokasi tersebut menyimpan banyak bahan kimia mudah terbakar. Bahan-bahan mudah terbakar itu ditaruh di dalam kontainer yang ditumpuk di pelabuhan peti kemas.

Kepala manajemen krisis Hormizgan, Mehrdad Hassan Zadeh, seperti dilaporkan kantor berita Fars mengatakan, bitumen dan bahan kimia di beberapa kontainer menyebabkan kebakaran kedua di bagian timur pelabuhan.

Lantas dari mana dan untuk apa bahan kimia berbahaya yang begitu banyak berada di pelabuhan dikelilingi permukiman penduduk dan banyak aktivitas bisnis? Muncul kabar bahwa bahan kimia itu didatangkan dari China dan terkait dengan persenjataan.

Namun Kementerian Pertahanan Iran memastikan tidak ada peralatan militer berada di lokasi saat ledakan terjadi. Hasil penyelidikan menunjukkan tidak ada barang impor atau ekspor militer di area kebakaran.

Sebelumnya beredar informasi bahwa pelabuhan tersebut baru saja kedatangan bahan kimia ammonium perchlorate dari China. Bahan itu digunakan untuk pembuatan bahan bakar rudal.

Editor: Mu'arif Ramadhan

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut