JAKARTA, iNEWS.ID - Perdana Menteri Israel Benjamin Nentanyahu mengusulkan negara Palestina seharusnya didirikan di dalam wilayah Arab Saudi. Netanyahu juga menyarankan seluruh penduduk Palestina yang berada di Tepi Barat dan Jalur Gaza diusir ke gurun di Saudi.
Pernyataan ini dikecam keras negara-negara Arab. Kementerian Luar Negeri Arab Saudi pada Minggu kemarin menegaskan, hak rakyat Palestina atas tanah mereka tidak bisa diganggu gugat.
Saudi juga menyebut Israel memiliki mentalitas penjajah ekstrem yang menyangkal adanya hubungan emosional, historis, dan hukum antara penduduk Palestina dengan tanah air mereka. Israel sejak awal tidak menganggap rakyat Palestina layak untuk hidup.
Kemlu Uni Emirat Arab dan Mesir juga mengutuk pernyataan Netanyahu, yang menyarankan agar warga Palestina diusir dari Tepi Barat dan Gaza ke Arab Saudi. Pernyataan Netanyahu merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan Piagam PBB.
Menteri Negara UEA Khalifa bin Shaheen Al Marar menegaskan solidaritas penuh terhadap Arab Saudi dan mendukung negara tetangga tersebut terhadap segala ancaman atas keamanan, stabilitas, dan kedaulatannya. Kedaulatan Arab Saudi adalah garis merah dan UEA tidak akan membiarkan negara mana pun merusak atau melanggarnya.
Editor: Wahyu Triyogo