Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Read Next : Kunjungi Museum Wayang Kota Tua, Rano Karno Ngaku Kaget dengar Jumlah Pengunjung Harian
Advertisement . Scroll to see content
Advertisement . Scroll to see content

TEGAL, iNews.id - Kesenian Janturan menjadi hiburan tersendiri bagi warga di kaki Gunung Slamet, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Atraksi budaya yang juga dikenal dengan nama Kuda Lumping ini berkaitan erat dengan hal-hal magis. Seperti yang dilakukan sekelompok penari Janturan asal Desa Dukuh Tengah, Bojong, Tegal, Jawa Tengah. 

Untuk membuat para penari kerasukan, sejumlah pawang menyiapkan sejumlah makanan untuk sesaji . Agar tidak punah, sejumlah remaja pun dilatih agar bisa menjadi penari Janturan. Kelompok seni janturan ini mengaku masih bisa bertahan di tengah pandemi.

Untuk menyiasati sepinya pengunjung, mereka bekerja sama dengan sejumlah objek wisata. Sekali pementasan, mereka dibayar Rp1,5 juta hingga Rp2 juta. Selain menyuguhkan atraksi kesurupan, kesenian ini juga menunjukkan kekebalan dan kekuatan magis seperti atraksi memakan umbi-umbian mentah, batang tebu, hingga kekebalan tubuh terhadap deraan cambuk.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut