Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Read Next : Headline iNEWS.ID: Heboh Dolar Mendadak Anjlok Rp8.170 di Google
Advertisement . Scroll to see content
">
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah diminta responsif terhadap laju pelemahan nilai tukar rupiah yang sempat menembus level Rp14.000. Langkah antisipasi dari pemerintah diperlukan untuk memastikan sektor ekonomi dan pelaku pasar tidak terpengaruh akibat depresiasi rupiah.

Nilai kurs rupiah masih belum menunjukkan tanda penguatan terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS). Bahkan awal pekan ini, kurs dolar sempat menyentuh harga Rp14.000, level terendah sejak awal tahun 2018.

Pelemahan rupiah ini cukup rentan bagi situasi perekonomian di Tanah Air, terlebih beberapa sektor ekonomi seperti ekspor impor, sangat bergantung pada stabilitas mata uang.

Kekhawatiran ini juga disoroti oleh Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT). Dia berpendapat, stabilitas rupiah berpengaruh pada persoalan kepercayaan pasar.

Pernyataan HT menjadi relevan seiring banyak kalangan yang masih menunggu kebijakan gubernur baru Bank Indonesia Perry Warjiyo, setelah terpilih awal April 2018.

Defisit ekonomi dan fluktuasi nilai rupiah tentu merugikan daya saing pelaku bisnis dan UMKM di Tanah Air. Tetapi di sisi yang lain, jika tidak diantisipasi bakal semakin membebani daya beli masyarakat ekonomi menengah ke bawah, terutama jelang bulan puasa dalam waktu dekat ini.

Video Editor: Khoirul Anfal

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut