Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Read Next : Tak Ada Bantuan, Warga Gunung Kidul Terpaksa Beli Air saat Kekeringan Melanda
Advertisement . Scroll to see content
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Sungai Negro, anak sungai terbesar kedua di Amazon, mencapai titik terendah sejak pengukuran resmi dimulai di dekat Manaus 121 tahun lalu. Hutan hujan terbesar di dunia ini alami kekeringan terburuk, 2 tahun setelah banjir terbesar.

Ketinggian air di pelabuhan kota turun hingga 13,5 meter, turun dari 30,02 meter. Sungai Negro mengaliri 10% lembah Amazon, sungai terbesar ke-6 di dunia berdasarkan volume air. Sungai Madeira, anak sungai utama Amazon lainnya, juga tercatat tingkat air terendah dalam sejarah.

Akibatnya bendungan PLTA Santo Antonio, bendungan terbesar ke-4 di Brasil, terhenti. Manaus kota terbesar dan ibu kota Amazonas, negara bagian yang paling terkena dampak kekeringan. Akhir September, 55 dari 62 kota memasuki keadaan darurat akibat kekeringan parah.

Editor: Wahyu Triyogo

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut