Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Read Next : Bupati Sudewo di Pusaran Pemakzulan dan Jerat Hukum KPK 
Advertisement . Scroll to see content
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Presiden Lebanon Michel Aoun meninggalkan istana kepresidenan, Minggu (30/10/2022), menandai berakhirnya masa jabatan enam tahunnya tanpa pengganti. Lebanon dijalankan oleh pemerintahan sementara setelah PM Najib Mikati gagal membentuk kabinet baru setelah pemilihan parlemen 15 Mei.

Aoun menyatakan pemerintah seperti itu tidak memiliki kekuatan penuh untuk menjalankan negara dan "kekacauan konstitusional" tak terelakan. Dalam pidato di luar istana, Aoun mengatakan telah menerima pengunduran diri pemerintahan Miikati.

Hal ini semakin menghilangkan legitimasi administrasi sementara dan memperburuk ketegangan politik di Lebanon. Parlemen telah mengadakan empat sesi sejak akhir September untuk memilih seorang presiden, tetapi tidak ada kandidat yang bisa mendapatkan dua pertiga mayoritas suara yang dibutuhkan.

Di bawah perjanjian pembagian kekuasaan Lebanon, presiden harus seorang Kristen Maronit, ketua parlemen seorang Syiah, dan perdana menteri seorang Muslim Sunni. Kursi kabinet dan pemerintahan dibagi rata karena Kristen, Sunni dan Syiah masing-masing merupakan sepertiga dari 5 juta penduduk Lebanon.

Editor: Wahyu Triyogo

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut