MOSKOW, iNews.id - Satria Arta Kumbara, mantan prajurit Marinir TNI Angkatan Laut yang sempat viral karena memamerkan dirinya bergabung sebagai tentara bayaran Rusia, kini meminta bantuan Presiden Prabowo Subianto agar bisa pulang ke Indonesia.
Permintaan itu disampaikan langsung oleh Satria melalui sebuah video yang diunggah ke media sosial TikTok. Dalam video tersebut, ia secara terbuka memohon kepada Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dan beberapa tokoh lainnya agar membantunya keluar dari kontrak militer dengan Kementerian Pertahanan Rusia.
Viral! Helikopter Rusia Jatuh Tewaskan 5 Orang: Ekor Patah, Masih Nekat Terbang lalu Hantam Rumah
“Mohon kebesaran hati Bapak Presiden, Bapak Gibran, Bapak Sugiono untuk membantu mengakhiri kontrak saya tersebut dan dikembalikan hak kewarganegaraan saya untuk kembali ke Indonesia,” ujar Satria dalam video tersebut.
Satria diketahui telah menandatangani kontrak militer dengan Kementerian Pertahanan Rusia dan terlibat dalam operasi perang di wilayah tersebut. Namun, ia mengaku tidak mengetahui bahwa langkah tersebut dapat berakibat pada pencabutan status kewarganegaraan Indonesia.
Profil Eks Marinir Satria Arta: Kisah Tentara Bayaran yang Menyesal dan Ingin Pulang
“Dengan adanya hal tersebut, dicabutnya kewarganegaraan saya itu tidak sebanding dengan yang saya dapatkan,” ucapnya.
Eks Marinir Satria Kumbara Minta Pulang dari Rusia, Kemhan Tunggu Arahan Prabowo
Tak hanya itu, Satria juga sempat menyindir pemerintah Indonesia yang dianggap lebih sibuk mengurusi warga yang mencari nafkah di luar negeri dibanding menindak korupsi di dalam negeri. “Agak lain memang negara Konoha. Yang sibuk maling duit rakyat dilindungin, yang rakyat nyari duit di luar dengan passion dan skill sendiri diributin,” katanya menyindir.
Menanggapi fenomena ini, Menteri Hukum dan HAM, Supratman Andi Akta, sebelumnya pernah menegaskan bahwa menjadi tentara asing tanpa izin Presiden otomatis menyebabkan kehilangan status kewarganegaraan Indonesia.
Satria kini berharap pemerintah Indonesia, khususnya Menteri Pertahanan yang juga Presiden terpilih Prabowo Subianto, membuka jalan baginya untuk kembali pulang ke Tanah Air dan mendapatkan kembali kewarganegaraannya. Namun hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak terkait mengenai permohonan Satria tersebut.
Editor: Komaruddin Bagja