Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Read Next : Drama Audiensi di Komisi Reformasi Polri, Roy Suryo CS Pilih Walkout
Advertisement . Scroll to see content
">
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia tak lepas dari sumbangsih rakyat Aceh. Pada 1950, warga Aceh mengumpulkan emas dan uang untuk membeli pesawat pertama di Indonesia. Salah satu warga yang ikut menyumbang saat itu adalah Nyak Sandang.

Keinginan Nyak Sandang untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya terwujud. Presiden menerima Nyak Sandang di Istana Merdeka Rabu (21/3/2018) Siang. Nyak Sandang datang dari Aceh ditemani dua orang anaknya, Maturidi dan Khaidar.

Dalam pertemuannya dengan kepala negara ini, Nyak Sandang pun mengutarakan beberapa permohonannya. Salah satunya agar dia bisa mendapatkan bantuan operasi katarak.

Nyak Sandang kemudian menunjukkan bukti obligasi pemerintah Indonesia tahun 1950 yang dimilikinya kepada presiden. Seperti diketahui, Nyak Sandang adalah salah satu orang yang ikut andil menyumbangkan harta kekayaannya untuk membeli pesawat pertama Indonesia.

Sejarah itu berawal pada 1948, saat Presiden Soekarno berkunjung ke tanah Aceh guna mencari dana untuk pembelian pesawat pertama setelah Indonesia merdeka. Nyak Sandang yang kala itu berusia 23 tahun bersama orang tuanya menjual sepetak tanah dan 10 gram emas. Hartanya yang dihargai Rp100 rupiah pun diserahkan kepada negara.

Presiden Soekarno pun menerima sumbangan dari masyarakat Aceh sebanyak Rp120.000 dan 20Kg emas murni untuk membeli dua pesawat terbang yang diberi nama Seulawah R-001 dan Seulawah R-002. Dua pesawat tersebut merupakan cikal bakal maskapai Garuda Indonesia Airways.

Video Editor: Khoirul Anfal

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut