BANTEN, iNews.id - Sebuah gubuk reyot di Pandeglang, Banten dihuni tiga kepala keluarga. Ironisnya, hampir seluruh penghuni rumah termasuk seorang bayi terganggu pernafasannya karena asap dari tungku di dalam gubuk.
Mereka mengaku belum pernah mendapatkan bantuan, meski rumah mereka berada tak jauh dari Kantor Bupati Pandeglang.
Jauh dari kata layak, demikian ungkapan yang pantas disebutkan untuk rumah yang dihuni Kakek Juli (65), warga Kampung Pasir Waru, Desa Karanganyar, Pandeglang.
Rumah yang dihuni sejak puluhan tahun itu, kini kondisinya sudah miring akibat kayu pondasi sudah lapuk.
Setidaknya, terdapat delapan orang yang hidup bersama di dalam rumah. Gubuk tersebut hanya diberi sekat tanpa pintu yang digunakan sebagai kamar tidur.
Tidak ada sekat antara tempat masak yang masih menggunakan kayu bakar dengan kamar mereka. Akibatnya, mereka selalu menghirup asap yang dapat membuat sesak nafas.
Video Editor: Khoirul Anfal
Editor: Dani M Dahwilani