MAGELANG, iNews.id - Menyusuri 1.460 relief Borobudur bersama peneliti yang puluhan tahun meriset candi ini, Salim Lee, sungguh sebuah pengalaman batin nan mencerahkan. Itulah yang dilakukan sekitar seratus peserta Borubudur Writers and Cultural Festival, Sabtu 24 November 2018.
Mulai pukul 05.00-08.00 WIB, Salim Lee yang tinggal di Australia membeberkan berbagai kisah kearifan hidup dari satu panel ke panel relief lain. Dari cerita hewan, kebajikan kepada orangtua, sampai kisah cinta klasik Sudana dan Manohara.
Di stupa puncak Borobudur yang selesai dibangun pada 842 selama 20 tahun, Salim mengungkapkan inti kebajikan di balik relief-relief indah candi ini. Manusia ada karena manfaatnya bagi makhluk lain, meninggalkan ego diri selama hidup di dunia.
Video Editor: Khoirul Anfal
Editor: Dani M Dahwilani