Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Read Next : Miris! Dinding Keropos dan Atap Bocor: Potret Pendidikan di SDN Tegal Benteng Bogor
Advertisement . Scroll to see content
">
Advertisement . Scroll to see content

BLORA, iNews.id - Di tengah upaya pemerintah memajukan pendidikan, justru masih ada rakyat kurang mampu yang terbebani. Ini seperti dialami tukang becak di Blora, Jawa Tengah. Dia terpaksa menguras keringat demi membayar iuran anaknya yang akan mengikuti ujian nasional berbasis komputer. 

Muhaimin bersikeras mencari uang lantaran sering ditagihi pihak sekolah untuk membayar ujian tersebut. Sambil menunggu penumpang, dia membantu bersih-bersih di sebuah toko ponsel dengan upah Rp15.000.

Ayah satu anak itu menangis ketika anaknya ditariki iuran sekolah Rp300.000 untuk membeli komputer. Karena tidak kuat dan bingung mencari uang untuk iuran Februari nanti, dia mengadu ke dewan pendidikan. Dia pun menceritakan semuanya kepada Sekretaris Dewan Pendidikan Blora Singgih Hartono.

Pendidikan adalah hak tiap manusia dan dijamin oleh Undang-Undang Dasar (UUD). Namun, apa daya jika kebutuhan akan pendidikan menjadi tekanan bagi warga kurang mampu. Di sini, pemerintah dituntut menjalankan kewajibannya sebagai penjamin pendidikan.

Video Editor: Khoirul Anfal

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut