JAKARTA, iNews.id - Setelah lima tahun meninggalkan Kampung Bayam, warga kini kembali menempati hunian baru di Kampung Susun Bayam. Kepulangan ini membawa rasa nyaman dan kebahagiaan tersendiri bagi mereka.
Salah satu warga mengungkapkan, meski tinggal di tempat penampungan sementara seperti Nagrak terasa sama saja, tidur di rumah sendiri memberikan kenyamanan yang berbeda. “Ini pertama kalinya setelah lima tahun saya kembali dan menempati rumah sendiri,” ujarnya.
Trump Sudah Punya Keputusan tentang Nasib Venezuela, Perang atau Konsensi Minyak?
Kampung Bayam yang dulu dikenal kumuh kini telah direvitalisasi pemerintah melalui program recycle kawasan. PT Jakpro turut membantu menyediakan hunian yang lebih tertata, nyaman, dan layak. Pencahayaan yang dulu minim kini lebih baik, menggantikan bangunan seadanya yang dibuat warga sesuai kemampuan.
Hunian di Kampung Susun Bayam dirancang dengan melibatkan aspirasi warga. Setiap unit memiliki ruang tamu, dua kamar tidur, kamar mandi, balkon, dan area mezanin yang bisa dimanfaatkan untuk tambahan ruang, terutama bagi keluarga dengan banyak anak.
574 CPNS Otorita Resmi Tempati Rusun IKN
Terkait biaya, warga menyebut angka Rp1,7 juta saat masih bekerja sama dengan Jakpro. Dalam kontrak, Jakpro berjanji akan mengembalikan aset Kampung Susun Bayam kepada pemerintah, sehingga nantinya akan ada negosiasi ulang terkait pengelolaan.
Warga berharap pemerintah tidak hanya memberikan kesempatan untuk kembali, tetapi juga memberi peluang bagi mereka untuk mengelola kampung secara mandiri. “Kami ingin menjadi warga yang berdaya dan mandiri di kampung kami sendiri,” tutup salah satu warga.
Editor: Komaruddin Bagja