1 Tahun Perang Gaza, Israel Makin Terpuruk secara Militer, Politik dan Ekonomi
Para ahli juga menyoroti bagaimana perang Israel di Gaza telah memengaruhi militer. Levy mencatat, militer Israel dalam tekanan berat di mana pasukan Zionis dipaksa melakukan pertempuran kota.
"Faktanya adalah bahwa mereka menghancurkan Gaza yang berarti militer tidak bisa bertempur di lansekap perkotaan. Semuanya harus dihancurkan, termasuk militernya, setelah setahun," kata Levy.
Dia juga menyinggung rasa lelah yang semakin meningkat di antara pasukan Israel.
"Bukan karena begitu banyak pasukan Israel yang terbunuh, tapi banyak yang mengalami luka parah dan banyak tentara cadangan yang tidak muncul lagi untuk bertugas," ujarnya.
Meskipun pada awalnya banyak dukungan luas untuk berperang, di mana banyak prajurit cadangan yang melapor untuk bertugas, kondisi itu telah berubah seiring waktu. Data yang dia ketahui, lebih dari 50 persen tentara cadangan tidak datang ke medan perang.
Unit-unit di angkatan darat (AD) terpecah. Mereka tidak ingin berperang untuk pemimpin politik yang tidak sah dan mengejar tujuan yang tidak sah pula.
Ekonomi Israel juga menderita akibat perang, dengan inflasi, pengangguran, dan penurunan investasi.
“Harga telah naik secara signifikan. Ada inflasi yang tidak dilaporkan. Ada ketidakmampuan yang tidak dilaporkan untuk mendapatkan stok segala sesuatu. Namun jika Anda melihat gambaran lebih besar pada ekonomi, tentu saja ini menimbulkan tekanan,” kata Levy.
Dia juga mencatat fenomena kaburnya warga Israel secara besar-besaran. Banyak dari mereka yang memilih untuk meninggalkan Israel dalam waktu lama atau memperoleh paspor kedua, terutama warga kaya yang punya uang untuk membeli rumah di luar negeri.
Selain itu, bandara internasional utama Israel yang berada di Kota Lid nyaris tidak beroperasi.
Maskapai penerbangan besar juga menolak untuk mendarat di kota pelabuhan Eliat.
Penutupan pelabuhan Eilat juga menjadi pukulan ekonomi telak. Penjualan mobil, industri besar di Israel, telah terhenti karena kurangnya impor.
Mantan negosiator Israel Gershon Baskin juga yakin, pemerintahan Netanyahu sedang menghancurkan ekonomi.
“Banyak anak muda Israel mengatakan, ‘Untuk apa saya tinggal di sini? Bagaimana masa depan saya di negara ini dengan kepemimpinan sekarang?’ Netanyahu sedang menghancurkan negara ini dan dia harus pergi,” kata Baskin.