10 Orang Tewas, PBB Geram Gencatan Senjata di Ghouta Timur Dilanggar
JENEWA, iNews,id - Sekjen PBB Antonio Guterres mendesak agar Resolusi Dewan Keamanan (DK) soal gencatan senjata selama 30 hari di Suriah diimplementasikan dan ditaati. Hal ini ditekankan mengingat Pemerintah Suriah masih melancarkan pengeboman di Ghouta Timur pada Senin (26/2/2018).
"Itulah mengapa saya mengharapkan resolusi tersebut segera dilaksanakan dan dipertahankan," kata Guterres, dalam pembukaan sidang ke-37 Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, seperti dilansir AFP.
Guterres memuji keputusan resolusi tersebut setelah perdebatan selama berhari-hari, namun dia menekankan bahwa resolusi DK hanya akan bermakna jika diterapkan secara efektif.
Senada dengan Guterres, Ketua Dewan HAM PBB Zeid Ra'ad Al Hussein dalam pidatonya mengecam hak veto yang dikeluarkan beberapa anggota tetap DK. Menurut dia, PBB bersikeras konflik Suriah harus segera ditangani.
"Tanggung jawab atas begitu banyaknya penderitaan ini terletak pada lima anggota tetap DK PBB. Sekarang saatnya, untuk menunjukkan rasa cinta kasih dan sayang, bahwa China, Rusia, dan Amerika Serikat akan mengakhiri penggunaan veto yang merusak itu," kata Zeid.
Zeid juga memperingatkan DK PBB agar tetap berhati-hati dalam mengambil langkah. Resolusi menurutnya harus melihat pada latar belakang selama 7 tahun kegagalan untuk menghentikan kekerasan sekaligus 7 tahun pembunuhan massal yang mengerikan.
Zeid berulang kali mengecam sikap DK terkait konflik di Suriah karena gagal membawa kasus ini ke Pengadilan Pidana Internasional di Den Haag, Belanda. Dia menganggap DK tak mampu bertindak.
Padahal, kata Zeid, Suriah sudah menjadi zona konflik yang disebutnya sebagai rumah pembantaian.
"Ghouta Timur, wilayah terkepung lainnya di Suriah, Ituri dan Kasais di Republik Demokratik Kongo, Taiz di Yaman, Burundi, Rakhine Utara di Myanmar, sudah seperti menjadi rumah pemotongan hewan paling produktif akhir-akhir ini karena tidak cukup banyak yang bisa dilakukan untuk mencegah kengerian ini," ujar Zeid kepada DK PBB.
Pengeboman di Ghouta Timur oleh Suriah pada hari ini menewaskan setidaknya 10 warga sipil, sembilan di antaranya satu keluarga. Serangan udara menghancurkan sebuah bangunan di Douma, kota utama di daerah Ghouta Timur, di timur Damaskus, dan mengubur hidup-hidup seluruh keluarga.
Dalam sepekan terakhir, konflik Ghouta Timur sudah menewaskan lebih dari 500 waga sipil.
Editor: Anton Suhartono