10 Perempuan Hebat yang Mengubah Sejarah Dunia
Embriologis asal Jerman, Hilde Manglod, bersama dengan Hans Spermann, menemukan penyusun embrio. Karyanya menuntut pemahaman lebih jauh mengenai pola pembedaan embrio dalam amfibi dan menjadi fondasi dari percobaan embriologi.
Pada 1935, Spermann memperoleh Nobel dalam bidang Fisiologi atau Kedokteran atas penemuan yang mereka lakukan.
Ilmuwan Kimia asal Inggris, yang juga merupakan peneliti kristalografi dan biofisikawan, Rosalind Franklin, merupakan perempuan pertama yang berhipotesa dan menunjukkan struktur double helix dari DNA melalui difraksi X-ray.
Fisikawan Hong Kong, China, dan Kanada, Margaret Chan OBE, merupakan dirketur utama dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. Ia memulai karirnya di bidang kesehatan masyarakat dengan menjabat sebagai Kepala Departemen Kesehatan Hong Kong pada 1994.
Tiga tahun kemudian, dia menangani wabah flu burung (H5N1) dan di tahun 2003 secara sukses memerangi SARS di Hong Kong.
Ilmuwan partikel fisika asal Italia, Fabiola Gianotti, merupakan perempuan pertama yang menjabat sebagai pemimpin umum dari European Organisation for Nuclear Research (CERN). Ia juga memimpin institusi tersebut selama penemuan Higgs boson--sebuah partikel subatomik yang ada di dalam ruang atom dan di dunia mikrokosmik dinamakan dunia mekanika quantum-- yang merupakan bagian dari eksperimen ATLAS.