10 Tentara Dikira Mati padahal masih Hidup, Nomor 7 Ada Peran Militer Indonesia
JAKARTA, iNews.id - Sepuluh tentara dinyatakan gugur dalam peperangan, namun ternyata ditemukan masih hidup. Mereka mengalami nasib yang beragam dalam hidup pascaperang.
Tentara yang berperang artinya telah siap dengan konsekuensi hidup atau mati. Namun kejadian di medan perang, kadang membuat bingung antara tentara telah terbunuh atau ditawan.
Dalam sejarah peperangan dunia, banyak dari para tentara itu tidak ditemukan setelah ikut berperang. Mereka pun dinyatakan menghilang dari sejarah.
Namun sebaliknya, ada juga tentara yang awalnya dinyatakan tidak gugur karena tak pernah terlihat lagi, nyatanya justru masih hidup setelah bertahun-tahun kemudian.
Berikut 10 tentara yang awalnya dinyatakan gugur dalam peperangan namun ternyata masih hidup versi listverse.com:
Ho Van Thanh merupakan tentara Vietnam. Dia dinyatakan gugur setelah bom musuh menghancurkan desanya dan menewaskan penduduk pada 1972.
Nyatanya, dia berhasil meloloskan diri dari serangan dan membawa pergi putranya yang saat itu berusia satu tahun. Mereka pergi menyelamatkan diri ke hutan.
Thanh mengira seluruh keluarganya sudah mati. Dia pun tetap waspada dan percaya perang tidak pernah berakhir.
Thanh membesarkan putra semata wayangnya dalam hutan tanpa pernah kontak dengan dunia luar.
Salah satu anak Thanh yang lain nyatanya selamat dalam serangan bom itu bernama Tri. Setelah mendengar tentang sepasang pria hutan, Tri pergi mencari mereka.
Satu dekade sebelum mereka meninggalkan hutan, Tri melakukan kontak. Lang menerimanya dengan cepat, sementara Thanh tidak percaya bahwa Tri merupakan putranya.
Pada usia 82, kesehatan Thanh memaksanya untuk kembali ke peradaban pada tahun 2013, membawa kisah bertahan hidup yang luar biasa dan lain dari yang lain.
Andras Toma kembali ke rumahnya di Hongaria pada 2001 setelah 55 tahun menghilang. Ternyata selama dinyatakan hilang, dia dirawat di rumah sakit jiwa.
Kisah Toma bermula saat dia yang masih muda mengikuti wajib militer tentara gabungan Hongaria/Jerman. Dia ditangkap oleh tentara Soviet tahun 1944 dan dibawa ke kamp pejara Leningrad pada 1945.
Pada 1947, kamp penjara itu ditutup. Toma, yang berbicara sedikit bahasa Rusia kemudian dimasukkan ke rumah sakit jiwa.
Ketika akhirnya ditemukan, Toma sudah tua dan ompong. Dia pun hanya memiliii kenangan samar tentang kehidupan masa lalunya.
Tidak ada catatan untuk memandu penyelidik, jadi mereka tidak bisa melakukan apa-apa selain mendengarkan ingatan Toma. Lebih dari 80 keluarga mengklaim dia sebagai kerabat yang hilang.
Untungnya, berdasarkan informasi yang cukup, dia dibawa kembali ke desanya di Hongaria. Di sana lah dia segera dikenali oleh keluarganya.
Seorang tentara Rusia yang tak disebutkan namanya diketahui hidup sendiri dalam hutan pada 2015. Ternyata dia merupakan tentara yang awalnya diduga tewas pada 2004.
Prajurit tersebut awalnya ditempatkan di Semenanjung Kamchatka yang terpencil setelah mengikuti wajib militer. Dia membangun tempat perlindungan dalam hutan dan bekerja serabutan untuk bertahan hidup.
Keluarganya sempat mengira dia tewas bahkan salah mengidentifikasi sesosok mayat lain sebagai dirinya. Mayat itu juga telah dikubur.
Hingga akhirnya seorang penduduk melapor ke petugas tentang seseorang yang mencurigakan hidup dalam hutan. Petugas pun mengevakuasinya setelah 11 tahun hidup sendiri dalam hutan.
Prajurit pun diberi kelonggaran oleh petugas mengingat dia ini juga mengalami masalah psikologis.
Ishinosuke Uwano merupakan tentara Jepang yang awalnya ditempatkan di Pulau Sakhalin, Rusia pada 1958. Setelah itu, dia hilang selama beberapa dekade dan dinyatakan meninggal pada 2000.
Namun pada 2006, tiba-tiba Uwano ditemukan masih hidup dan tinggal di Ukraina. Dia mengaku, pada 1965, dia sempat pergi ke Kiev namun Uni Soviet tak mengizinkannya menghubungi keluarga di Jepang.
Akhirnya, dia memutuskan menikah dengan warga Ukraina dan menjadi warga negara tersebut. Pemerintah yang bertugas mencari tentara hilang berhasil menemukan Uwano dan mengizinkannya kembali ke Jepang. Meskipun dia senang berada di rumah, dia memilih untuk kembali ke Ukraina, di mana keluarga baru Uwano telah menunggu.
