100 Hari Kematian Khashoggi, Amnesty Desak Penyelidikan Internasional
ISTANBUL, iNews.id - Lembaga hak asasi manusia (HAM) Amnesty International menyerukan penyelidikan internasional atas kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi. Hal ini disampaikan menandai hari ke-100 sejak pembunuhan kontributor The Washington Post itu, Kamis (10/1/2019).
Sejak dibunuh di konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018, Kerajaan telah menyeret 11 pelaku ke pengadilan.
"Kami sekali lagi menyerukan penyelidikan internasional di bawah otoritas PBB atas pembunuhan Jamal Khashoggi," kata Goksu Ozahishali, salah seorang perwakilan Amnesty International Turki, dalam pernyataan yang dibacakan di depan konsulat Saudi, dikutip dari AFP.
"Kami menuntut keadilan bagi Jamal Khashoggi yang berjuang untuk kebebasan berekspresi di dunia Arab," kata Ozahishali lagi.
Setelah itu, aktivis Amnesty secara simbolis memasang penanda jalan bertulis 'Jalan Jamal Khashoggi' di depan konsulat Saudi.
Beberapa misteri belum terungkap 100 hari pascapembunuhan sadis itu, termasuk keberadaan jasad Khashoggi.
"Sangat mengejutkan, 100 hari berlalu namun tidak ada langkah nyata untuk membawa kasus pembunuhan ini ke pengadilan," Manajer Penelitian dan Strategi Amnesty di Turki, Andrew Gardner.
Dia menyangkan, upaya komunitas internasional mendesak Saudi terbilang lemah terkait hubungan perdagangan dan diplomatik.
Turki dan Arab Saudi telah menggelar penyelidikan terpisah. Saudi memulai persidangan pada pekan lalu di Riyadh. Jaksa bakal menuntut hukuman mati terhadap lima dari 11 terdakwa yang identitasnya belum diungkap.
Editor: Anton Suhartono