Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Terapis Spa Tewas di Lahan Kosong Jaksel, Polisi Pastikan Korban Tak Hamil
Advertisement . Scroll to see content

11 Hari Pasca-Gempa Turki 2 Orang Diselamatkan dari Reruntuhan, Total Korban Tewas 43.800

Jumat, 17 Februari 2023 - 18:00:00 WIB
11 Hari Pasca-Gempa Turki 2 Orang Diselamatkan dari Reruntuhan, Total Korban Tewas 43.800
11 hari pasca-gempa Turki masih ada korban selamat ditemukan di bawah reruntuhan bangunan (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

KAHRAMANMARAS, iNews.id - Gempa Turki sudah berlangsung 11 hari pada Jumat (17/2/2023). Meski demikian masih ada korban tertimbun reruntuhan bangunan yang ditemukan dalam kondisi selamat.

Dua orang berhasil diselamatkan dari reruntuhan bangunan di lokasi berbeda masih di kota yang sama, Antakya. Remaja 14 tahun bernama Osman Halebiye diselamatkan setelah 260 jam tertimbun. Dia kini dirawat di rumah sakit. Selanjutnya, Mustafa Avci (34), diselamatkan 1 jam kemudian. 

Secara umum kondisi kedua korban terbilang stabil. Avci bahkan melakukan video call saat dibawa menggunakan tandu.

"Saya benar-benar sudah kehilangan semua harapan. Ini adalah keajaiban yang nyata. Mereka mengembalikan putra saya. Saya melihat reruntuhan dan saya kira tidak ada yang bisa diselamatkan hidup-hidup dari sana. Kami sudah siap untuk keadaan terburuk," kata Ali Avci, sang ayah, dikutip dari Reuters.

Dua gempa dahsyat bermagnitudo 7,8 dan 7,7 yang mengguncang Turki pada 6 Februari hingga saat ini telah menewaskan 38.044 orang di negara itu. Sementara jumlah korban tewas di Suriah telah menembus 5.800 orang. Jika ditotal, gempa Turki telah merenggut lebih dari 43.800 nyawa.

Proses pencarian di bawah reruntuhan bangunan masih berlangsung, meski kemungkinan mendapati korban hidup sangat kecil. Bisa bertahan di bawah reruntuhan hingga 11 hari merupakan keajaiban. Apalagi Turki masih dilanda suhu dingin yang bisa mencapai di bawah 0 derajat Celsius.

Sementara itu sebagian besar korban jiwa Suriah berada di barat laut, daerah yang dikuasai pemberontak yang berperang melawan rezim Presiden Bashar Al Assad.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut