2 Remaja Gugat Pemerintah Australia terkait Kerusakan Terumbu Karang Great Barrier
BRISBANE, iNews.id - Pemerintah Australia digugat oleh dua remaja perempuan asal Queensland ke pengadilan, Kamis (22/10/2020), terkait ancaman kerusakan terhadap Warisan Dunia yang juga menjadi ikon Australia, Great Barrier Reef.
Brooklyn O’Hearn (17) asal Townsville dan Claire Galvin (19) dari Cairns menyertakan laporan ilmuwan iklim, Bill Hare, sebagai bukti, yakni proyek infrastruktur pertambangan dan rel kereta api Carmichael yang dikerjakan sebuah perusahaan asal India akan melepaskan 60 juta ton karbondioksida (CO2) setiap tahun selama 60 tahun.
“Kami tumbuh dengan menyaksikan Great Barrier Reef mengalami banyak peristiwa pemutihan karang massal yang disebabkan oleh perubahan iklim. Kami tahu bahwa jika tambang batu bara raksasa Carmichael berlanjut, emisi karbonnya akan terkunci dalam beberapa dekade dan terumbu karang kami yang indah akan menderita,” kata Brooklyn dan Claire.
Warga Queensland Utara, lanjut mereka, bergantung pada terumbu karang yang sehat untuk bertahan hidup.
“Kami sangat prihatin tentang dampak perubahan iklim terhadap terumbu karang, komunitas yang bisnis dan pekerjaannya bergantung padanya, dan generasi mendatang yang mungkin tidak akan pernah mendapatkan kesempatan untuk menikmati terumbu karang yang sehat," ujar mereka.
Kuasa hukum keduanya dari Environmental Justice Australia menyatakan, dalam tiga laporan ahli independen dibeberkan bukti baru yang cukup kuat bagi Menteri Lingkungan Sussan Ley agar menggunakan kekuasaan untuk mencabut persetujuan lingkungan proyek tambang yang disetujui pada 2015 tersebut.
Proyek itu berpotensi menghancurkan terumbu karang seluas 10.230 kilometer persegi di kawasan Great Barrier Reef, area yang luasnya 13 kali lebih besar dari Kota New York, Amerika Serikat.
Tahun ini Great Barrier Reef mengalami kerusakan karang paling luas karena untuk pertama kalinya terjadi pemutihan atau bleaching terparah sepanjang sejarah di tiga wilayah Great Barrier Reef.
Pemanasan global, yang saat ini sudah mendekati 1 derajat Celsius di atas era pra-industri (1850-1900) menyebabkan kerusakan besar pada Great Barrier Reef. Kondisi ini sangat membahayakan mutu dan keutuhan rangkaian terumbu karang di sama karena semua kriteria yang diamati secara universal menunjukkan gangguan luar biasa.
Bila pemanasan global mencapai 1,5 derajat Celsius, diperkirakan akan terjadi kerusakan luar biasa pada keseluruhan rangkaian terumbu karang di sana. Sementara bila mencapai 2 derajat Celsius, besar kemungkinan semua terumbu karang akan hancur.
Editor: Anton Suhartono